Vatikan, MINA – Paus Leo XIV mendesak Israel pada hari Rabu (21/5) untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, dan menggambarkan situasi di daerah kantong Palestina itu”semakin mengkhawatirkan dan menyedihkan.”
“Saya kembali memohon dengan sungguh-sungguh untuk mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan yang adil dan untuk mengakhiri permusuhan, yang harganya sangat mahal dan harus dibayar oleh anak-anak, orang tua, dan orang sakit,” kata paus baru itu dalam audiensi umum mingguan pertamanya di Lapangan Santo Petrus. Quds News melaporkan.
Leo, mantan Kardinal Robert Prevost, terpilih sebagai pemimpin Gereja Katolik pada tanggal 8 Mei untuk menggantikan Paus Fransiskus. Dia telah menyebutkan situasi di Gaza beberapa kali pada pekan-pekan pertama kepausannya.
Dalam pesan hari Minggu pertamanya pada tanggal 11 Mei, Paus baru itu juga menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.
Baca Juga: Genosida Israel di Gaza per 21 Mei 2025: Syahid 53.655 Jiwa
Sejak 2 Maret, Israel telah menutup jalur penyeberangan utama Gaza, memutus pasokan makanan, medis, dan kemanusiaan, yang menyebabkan memburuknya kondisi kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut laporan organisasi hak asasi manusia yang menuduhnya menggunakan kelaparan sebagai senjata perang melawan warga Palestina.
Paus Fransiskus adalah pendukung setia warga Palestina dan terus berhubungan secara teratur dengan umat Katolik di Gaza di tengah serangan Israel.
Setelah kematiannya, Fransiskus juga menyumbangkan “mobil kepausan” ke Gaza untuk dijadikan klinik keliling anak-anak. Ia menyebut situasi di daerah kantong itu “sangat serius dan memalukan” pada bulan Januari, dua bulan setelah menyarankan agar masyarakat internasional mempelajari apakah telah terjadi genosida terhadap warga Palestina. []
Baca Juga: PBB: Bantuan Diizinkan Masuk Gaza, Tapi Belum Ada yang Didistribusikan
Mi’raj News Agency (MINA)