Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Paus : “Solusi Tidak Adil” di Palestina Timbulkan Krisis Baru

sri astuti - Senin, 24 Februari 2020 - 09:22 WIB

Senin, 24 Februari 2020 - 09:22 WIB

6 Views

Paus Fransiskus. (Foto: Daniel Ibanez/CNA)

Roma, MINA – Paus Francis pada Ahad (23/2) memperingatkan tentang “solusi tidak adil” untuk konflik antara Palestina dan Israel, saat pidato pada kunjungannya ke provinsi Bari selatan Italia.

Paus juga merujuk pada ancaman ke wilayah Mediterania, Timur Tengah, berbagai negara di Afrika Utara dan antara berbagai suku, atau kelompok agama, Anadolu Agency melaporkan.

“Kita juga tidak bisa mengabaikan konflik yang belum terselesaikan antara Israel dan Palestina, dengan bahaya solusi yang tidak adil dan karenanya, merupakan awal dari krisis baru,” katanya.

Pernyataannya mengingatkan pada apa yang disebut rencana perdamaian AS untuk Timur Tengah yang dideklarasikan oleh Presiden Donald Trump dengan klaim penyelesaian konflik di kawasan tersebut.

Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara

Pada 28 Januari, Trump mengungkap “Kesepakatan Abad Ini” yang kontroversial untuk mengakhiri salah satu perselisihan yang paling lama berjalan di Timur Tengah.

Dalam rencana itu, Trump mengusulkan negara Palestina tambal sulam, yang dikotak-kotak oleh permukiman ilegal Israel, serta pengakuan kedaulatan Israel atas Tepi Barat dan Yerusalem sebagai “ibukota tak terbagi” Israel.

Apa yang disebut sebagai rencana perdamaian secara sepihak membatalkan resolusi-resolusi PBB sebelumnya tentang masalah Palestina dan menyarankan Israel memberikan hampir semua yang diminta.

Turki mengecamnya sebagai upaya untuk “membenarkan pendudukan dan aneksasi Israel atas Yerusalem dan Tepi Barat.”

Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri

UE sendiri tidak mengakui kedaulatan Israel atas wilayah yang didudukinya sejak 1967. (T/R7/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang

Rekomendasi untuk Anda