Rotterdam, MINA – Sekelompok perempuan di Belanda melakukan unjuk rasa pada Hari Ibu Internasional untuk mendukung para wanita Palestina di Gaza yang saat ini sedang menderita akibat agresi Zionis Israel di wilayahnya.
Mereka berkumpul di Binnenrotte Square di Rotterdam pada Ahad (12/5) di bawah spanduk bertuliskan “Ibu menentang Genosida.”
Para demonstran itu berbaris melalui pusat kota dan berkumpul di depan patung Ibu dan Anak yang membawa boneka bayi, dibungkus kain kafan berdarah.
Anadolu melaporkan, beberapa ibu lainnya juga mengadakan demonstrasi di luar gerai McDonald’s, Starbucks dan Burger King, mengenang penderitaan para ibu di Gaza.
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel
Mereka meneriakkan slogan-slogan menentang Israel termasuk “Berhenti membunuh ibu” dan “Ibu menentang bom.”
Momen emosional itu dibagikan setelah pawai, dengan para peserta menceritakan penderitaan anak-anak dan ibu-ibu di Gaza.
Para orator dalam aksi itu menyoroti hak ibu dan anak di Palestina untuk merayakan Hari Ibu, dan menekankan ketidakmampuan mereka untuk merayakannya.
Ibu asal Belanda, Shirley Stout, berpartisipasi dalam pawai bersama bayinya dan menyatakan solidaritasnya dengan para ibu di Palestina.
Baca Juga: Macron akan Umumkan Perdana Menteri Baru Hari Ini
“Setiap hari, setiap jam, setidaknya dua ibu meninggal di sana. Anak-anak meninggal dan menjadi yatim piatu. Mereka kehilangan rumah dan keamanan. Bagaimana kita bisa merayakan (Hari Ibu) di sini sementara para ibu berdiri di sana sambil menggendong anak-anak mereka yang meninggal?” kata Stout.
Ia juga menekankan kewajiban untuk bersuara menentang genosida dan memboikot pihak-pihak yang mendanai genosida tersebut.
“Kita semua adalah manusia, kita semua adalah warga Palestina, dan mereka semua adalah anak-anak kita,” kata Stout, menggarisbawahi perlunya setiap orang untuk bersuara.
“Mereka semua adalah ibu kami. Ini adalah masa depan kami. Ini adalah masa depan dia (putri Stout). Ini untuk anak-anak kami. Semua anak berhak hidup bebas daripada berada di bawah penjajahan,” tambahnya.
Baca Juga: Suriah akan Buka Kembali Wilayah Udara untuk Lalu Lintas Penerbangan
Sebagai informasi, Hari Ibu Internasional diperingati setiap hari Ahad kedua di bulan Mei. Berdasarkan kalender Masehi tahun ini, jadwal perayaan tersebut bertepatan dengan tanggal 12 Mei 2024.
Di saat bersamaan, para ibu di Palestina tengah menghadapi kesulitan dan genosida Israel. Data Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan, per 11 Mei 2024, sebanyak 34.971 warganya meninggal dunia, terhitung sejak agresi Israel meletus pada 7 Oktober tahun lalu. Jumlah tersebut didominasi oleh perempuan, sebanyak 9.893 tewas dan anak-anak, 15.002 orang.
Selain menghadapi serangan yang masif, perempuan dan ibu di Gaza harus menghadapi krisis makanan, sanitasi, dan kebutuhan perempuan lainnya. Ini membuat mereka menjadi kelompok yang rentan, ditambah mereka harus berjuang melawan kelaparan dan gizi buruk yang menimpa anak-anaknya.[]
Mi’raj News Agency (MINA)