KONGO-300x213.jpg" alt="" width="300" height="213" /> Seorang anak Kongo memeluk boneka. (Foto: Asharq Al-Awsat)
New York, MINA – PBB mengatakan, sebanyak 13 juta orang yang terkena dampak konflik di Republik Demokratik Kongo membutuhkan bantuan kemanusiaan, Senin (19/3).
Wakil Sekjen PBB sekaligus Kepala Koordinator Bantuan Darurat dan Urusan Kemanusiaan Mark Lowcock mengatakan, jumlah itu meningkat berlipat ganda dalam setahun terakhir.
“Lebih dari 4,6 juta anak-anak sangat kekurangan gizi, termasuk 2,2 juta menderita kekurangan gizi akut yang parah,” kata Lowcock di markas PBB di New York, demikian Al Jazeera melaporkan.
“Kami melihat epidemi yang menjamur termasuk wabah kolera terburuk dalam 15 tahun. Ada juga epidemi kekerasan seksual – sebagian besar tidak dilaporkan dan tidak tertangani – dan sebagian besar terhadap anak-anak,” katanya.
Baca Juga: Trump Teken RUU Pendanaan untuk Akhiri Shutdown Terlama AS
Pertempuran di negara Afrika tengah itu banyak terkait dengan pemilihan umum yang lama tertunda untuk menggantikan Presiden Joseph Kabila.
Awalnya, pemilihan ditetapkan pada November 2016, tapi ditunda hingga Desember 2018. Namun, komisi pemilu mengatakan, pemungutan suara mungkin tidak bisa dilaksanakan hingga April 2019.
Sementara itu, oposisi politik telah dibangun dan laporan PBB mengatakan, setidaknya 47 orang tewas dalam satu tahun terakhir terkait demonstrasi. (T/RI-1/RS1)
Baca Juga: India Nyatakan Ledakan di Delhi sebagai Insiden Teror
Mi’raj News Agency (MINA)
















Mina Indonesia
Mina Arabic