![Dua <a href=](http://mirajnews.com/id/wp-content/uploads/sites/3/2015/07/TENTARA-AS-300x200.jpg)
warga sipil
Irak berjalan di belakang seorang tentara Amerika Serikat. (Foto: Americanspecialops.com)" width="300" height="200" /> Dua warga sipil Irak berjalan di belakang seorang tentara Amerika Serikat. (Foto: Americanspecialops.com)Jenewa, 27 Ramadhan 1436/14 Juli 2015 (MINA) – Setidaknya 15.000 warga sipil telah tewas dan 30.000 terluka akibat konflik bersenjata di Irak sejak Januari 2014, sebuah laporan PBB di Jenewa mengumumkan, Senin (13/7).
“Pelanggaran hak asasi manusia yang meluas dan perpindahan besar-besaran terus berlangsung di seluruh negeri itu,” kata laporan yang disusun oleh Misi Bantuan PBB untuk Irak (UNAMI) dan Kantor Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia (OHCHR).
PBB mengatakan, laporan ini didasarkan pada investigasi di lapangan dan kesaksian dari korban dan saksi, termasuk orang terlantar, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Pelanggaran hak asasi manusia yang meluas dan pembunuhan warga sipil terus berlanjut di Irak,” katanya.
Baca Juga: Erdogan: Tidak Ada Kekuatan yang Dapat Paksa Warga Palestina Keluar dari Tanah Airnya
Laporan tersebut menunjukkan bahwa situasi warga sipil di daerah-daerah di bawah kendali kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) tetap mengerikan.
“Warga sipil terus dibunuh dalam kacamata publik yang suram,” kata laporan itu.
Laporan itu menuding ISIS menganiaya komunitas etnis dan agama yang berada di wilayah di bawah kendalinya.
Laporan menambahkan, sekitar 3.500 anggota komunitas Yezidi tetap berada dalam penangkaran ISIS.
Baca Juga: Iran Seru Dunia Menentang Rencana “Berbahaya” AS-Israel untuk Bersihkan Etnis di Gaza
Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), lebih 3 juta warga Irak telah mengungsi karena konflik di negara itu dari Januari 2014 hingga Juni 2015. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Balas Netanyahu, Pejabat Saudi Sarankan Warga Israel Pindah ke Alaska, Greenland