Jenewa, MINA – Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa (16/4), mengumumkan sekitar 1,7 juta warga Palestina terpaksa mengungsi di Jalur Gaza. Hal ini diakibatkan agresi pendudukan Israel yang sedang berlangsung di jalur tersebut.
Akibatnya, lebih dari 33.000 orang syahid, yang mayoritasnya adalah anak-anak dan perempuan.
Juru bicara UNHCR Ravina Shamdasani dalam konferensi pers di kantor PBB di Jenewa mengatakan, penyelesaian situasi bencana yang dialami warga sipil di Gaza harus tetap menjadi prioritas.
Dilaporkan bahwa pendudukan Israel terus memberlakukan pembatasan ilegal terhadap distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza, dan Israel terus melakukan pemboman seluruh wilayah di Jalur Gaza, demikian dikutip dari WAFA, Selasa (16/4).
Baca Juga: Tanggapi Ancaman Trump, Hamas: Itu Ditunjukkan untuk Netanyahu
“Ada sekitar 1,7 juta orang yang terpaksa mengungsi di Gaza. Orang-orang ini hidup dalam kondisi yang memprihatinkan dan di bawah ancaman terus-menerus.” tambah Shamdasani.
Shamdasani juga menunjukkan meningkatnya kekerasan yang dilakukan penjajah terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki dalam beberapa hari terakhir.
Dia menyatakan, warga Palestina di Tepi Barat juga menjadi sasaran serangan ratusan pendudukan Israel yang didukung oleh tentara Israel.
Dia menekankan, Israel sebagai kekuatan pendudukan, harus mengambil semua tindakan sesuai kewenangannya untuk memulihkan ketertiban dan keamanan publik di Tepi Barat.
Baca Juga: Israel 52 Kali Langgar Perjanjian Gencatan Senjata Sejak 27 November Lalu
“Pasukan keamanan Israel harus segera mengakhiri serangannya kepada warga Palestina,” tambah Shamdasani. (T/kml/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Palestina Kecam Perintah Israel yang Menyita Pengeras Suara di Masjid