Sana’a, MINA – Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB (IOM) merilis laporan terbarunya, bahwa lebih dari 20.000 warga Yaman telah mengungsi sejak awal tahun 2022 ini.
“Dari 01 Januari 2022 hingga 19 Februari 2022, IOM Yaman DTM memperkirakan bahwa 3.368 rumah tangga (KK) (20.208 Individu) telah mengalami perpindahan setidaknya sekali,” kata IOM dalam laporan terbarunya tentang situasi di Yaman sebagaimana dikutip MEMO, Rabu (23/2).
Dalam laporan itu, dikatakan bahwa sebagian besar dari mereka yang mengungsi dipaksa keluar dari Kegubernuran Marib, Hudaydah dan Taiz.
Selama beberapa pekan terakhir, di Yaman telah terjadi eskalasi militer besar antara pasukan pro-pemerintah dan Houthi, yang menyebabkan banyak keluarga melarikan diri, di samping kerugian besar secara material.
Baca Juga: Diancam Israel, Irak Dapat Dukungan dari Liga Arab
Yaman telah dilanda kekerasan dan kekacauan sejak 2014, ketika Houthi menguasai sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota, Sana’a. Krisis meningkat pada tahun 2015 ketika koalisi militer yang dipimpin Saudi melancarkan kampanye serangan udara.
Perang, di mana Amerika Serikat (AS) dan Inggris (Inggris) mendukung koalisi yang dipimpin Saudi, telah menewaskan lebih dari 100.000 orang dan mendorong jutaan orang ke ambang kelaparan, menurut data resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan