Damaskus, 26 Dzulhijjah 1437/28 September 2016 (MINA) – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan, sebanyak 269 rumah sakit dan pusat kesehatan di Suriah hancur sejak awal konflik pada 2011.
Berbicara saat briefing di Jenewa, Pelapor Khusus PBB Dainus Puras menambahkan, 757 staf kesehatan telah tewas sejak dimulainya konflik Suriah, menggambarkan kematian sebagai “kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan”.
Padahal, lanjutnya, ia menekankan setiap orang memiliki hak untuk mengakses layanan kesehatan. Ia mengutip angka yang diberikan Dokter untuk Hak Asasi Manusia (PHR), sebuah LSM yang berbasis di New York, menunjukkan, 60 persen dari rumah sakit ditutup secara keseluruhan atau sebagian sebagai akibat dari serangan. Demikian yang diberitakan MEMO dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Elise Baker dari PHR, yang juga berbicara di briefing, mengatakan, “Serangan sistematis dan meluas menyasar rumah sakit dan dokter, terutama oleh pasukan pemerintah Suriah telah memotong akses ke perawatan kesehatan bagi ratusan ribu, bahkan jutaan warga di Suriah.”
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Dia menambahkan, sejak konflik dimulai pada 2011, PHR telah mendokumentasikan 382 serangan pada 269 fasilitas medis yang terpisah hingga Juni. Sekitar 90 persen dilakukan oleh pasukan pemerintah Suriah atau pasukan sekutu Rusia, mengutip bukti dari rekaman video dan foto-foto dianalisis oleh para ahli senjata.
Abd Arrahman Alomar, seorang dokter anak yang bekerja untuk Suriah American Medical Society (SAMS) di daerah yang dikuasai oposisi, melaporkan kepada perwakilan “Masih ada 30 dokter di timur kota Aleppo.”
Mereka kekurangan peralatan dan darurat obat-obatan untuk mengobati banyak kasus trauma dan hanya ada cukup bahan bakar untuk menjalankan generator rumah sakit selama 20 hari.
Kelompok ini mendokumentasikan lebih dari 280 orang tewas dalam tiga hari terakhir di Aleppo timur, dengan 400 terluka, termasuk 61 anak-anak.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Puras mengimbau masyarakat internasional, menyerukan identifikasi pelaku yang bertanggung jawab atas serangan tersebut, untuk membawa mereka ke pengadilan.
“Sulit untuk mencapai perdamaian abadi tanpa orang yang bertanggung jawab untuk pelanggaran serius,” tutupnya. (T/P004/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan