Tepi Barat, MINA – PBB pada Rabu (26/2) melaporkan bahwa 40.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di Tepi Barat yang diduduki akibat agresi Israel terus berlanjut.
“Saya hanya ingin menandai pernyataan dari Tn. (Philippe) Lazzarini, Kepala UNRWA (badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina) yang mengatakan bahwa lebih dari 50 orang, termasuk anak-anak, dilaporkan tewas sejak operasi pasukan Israel dimulai lima pekan lalu di Tepi Barat,” kata Juru Bicara Stephane Dujarric dalam sebuah konferensi pers. Anadolu melaporkan.
Dujarric menambahkan bahwa penghancuran infrastruktur publik, penghancuran jalan, dan pembatasan akses terlihat menjadi hal yang biasa sekarang, khususnya di bagian utara wilayah yang diduduki.
Ia menekankan, sekitar 40.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, khususnya dari kamp-kamp pengungsi di utara.
Baca Juga: Sempat Ditunda, 640 Tahanan Palestina Akhirnya Dibebaskan
“Kemarin, pasukan Israel melakukan penyerbuan selama 14 jam di kota Nablus, yang mengakibatkan satu lagi korban tewas dan banyak korban luka,” kata Dujarric.
Ia mengatakan, Selama operasi tersebut, pasukan Israel menutup pos pemeriksaan di sekitar Nablus, membuat orang-orang terlantar selama beberapa jam.
“Kami tegaskan dalam penegakan hukum, penggunaan kekuatan yang berpotensi mematikan hanya boleh digunakan jika benar-benar tidak dapat dihindari untuk melindungi nyawa atau mencegah cedera serius,” katanya.
Tentara Israel telah melakukan operasi di Tepi Barat utara sejak bulan lalu, menewaskan sedikitnya 60 orang dan membuat ribuan orang mengungsi.
Baca Juga: Kepala Misi Uni Eropa Serukan Pelestarian Status Quo Yerusalem
Penyerbuan tersebut merupakan yang terbaru dalam eskalasi militer di Tepi Barat, tempat sedikitnya 923 warga Palestina tewas dan hampir 7.000 orang terluka dalam serangan oleh tentara Israel dan pemukim ilegal sejak dimulainya serangan terhadap Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Mahkamah Internasional menyatakan pada bulan Juli bahwa pendudukan Israel yang telah berlangsung lama di wilayah Palestina “melanggar hukum,” dan menuntut evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mesir Tolak Usulan Israel untuk Kelola Gaza