New York, MINA – Sekitar 71 juta orang menghadapi kemiskinan karena perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung, menurut Program Pembangunan PBB (UNDP).
Menurut laporan UNDP tentang dampak perang Rusia-Ukraina, dampak perang terhadap harga pangan dan energi diperkirakan akan meningkatkan jumlah penduduk miskin di dunia, Anadolu melaporkan, Ahad (16/10).
“Sekitar 51 juta orang jatuh di bawah garis kemiskinan dalam tiga bulan pertama perang yang dimulai pada 24 Februari,” kata UNDP.
Selain meningkatkan jumlah orang miskin di dunia menjadi 9%, perang juga telah menyebabkan pendapatan harian sekitar 20 juta orang jatuh di bawah garis kemiskinan $3,20 di negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah.
Baca Juga: Penerima Zayed Award 2025 dari Pejuang Perubahan Iklim hingga Organisasi Kemanusiaan
Sementara itu, pandemi COVID-19 menyebabkan hingga 163 juta orang jatuh di bawah garis kemiskinan tahun lalu, sekaligus meningkatkan jumlah orang yang bekerja dengan upah $2,15 per hari sebesar 8,1%, yang merupakan garis kemiskinan ekstrem. Bank Dunia memperkirakan tahun ini angkanya akan naik 75-95 juta.
Selain itu, inflasi makanan diperkirakan akan semakin memukul penduduk miskin, sementara diperkirakan dua pertiga dari pendapatan per kapita akan digunakan untuk pengeluaran makanan di negara-negara berpenghasilan rendah, sementara tingkat ini diperkirakan akan mencapai seperempat dari pendapatan di negara-negara maju.
Bank Dunia mengatakan pihaknya berencana untuk mengurangi rasio orang miskin menjadi 3% pada tahun 2030 sebagai target yang sulit dicapai berdasarkan proyeksi pra-pandemi, sementara target menjadi lebih sulit dicapai dengan pandemi virus corona.
Setengah dari orang miskin tinggal di Asia Selatan
Baca Juga: Demokrat Desak Mulai Kembali Program Relokasi Pengungsi Afghanistan di AS
Menurut data PBB, setengah dari pendapatan dunia di bawah garis kemiskinan ekstrim tinggal di Asia Selatan.
Orang miskin di Afrika sub-Sahara menyumbang sepertiga dari orang miskin dunia, sementara jumlah orang miskin di Timur Tengah dan Afrika Utara meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 2015.
Meski konflik internal di Suriah dan Yaman memiliki dampak terbesar di Timur Tengah, dampak pandemi dialami oleh semua kelompok pendapatan.
Data menunjukkan, COVID-19 telah memberikan pukulan terbesar pada tujuan global untuk mengurangi kemiskinan dalam 30 tahun terakhir. (T/R7/P1)
Baca Juga: Trump Klaim Mesir dan Yordania akan Patuhi Usulan Pembersihan Etnis Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tabrakan Pesawat American Airlines vs Helicopter UH-60 Black Hawk, Ini Reaksi Trump