New York, MINA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, Selasa (5/3), 80 persen keluarga di Jalur Gaza kekurangan air bersih.
Kondisi sanitasi di Gaza juga sangat sulit, di tengah tingginya tingkat pengungsian dan kepadatan tempat penampungan yang berlebihan, lanjut laporan PBB, seperti disebutkan Quds Press.
PBB menerima laporan dari mitra-mitra di bidang kemanusiaan, khususnya mereka yang bekerja di bidang air, sanitasi dan kebersihan di Gaza, yang menyebutkan, sekitar “340 orang terpaksa berbagi satu toilet di Jalur Gaza.”
“Rata-rata terdapat satu pancuran untuk sekitar 1.300 orang, sementara lebih dari 80 persen keluarga di Gaza tidak memiliki akses terhadap air yang aman dan bersih,” lanjut laporan.
Baca Juga: Satu-satunya Dokter Ortopedi di Gaza Utara Syahid Akibat Serangan Israel
Di antara upaya mengatasi hal itu, Dana UNICEF menyediakan bahan bakar untuk mengoperasikan sumur air publik dan swasta serta pabrik desalinasi.
“Antara tanggal 15 hingga 28 Februari, air bersih untuk minum dan keperluan rumah tangga diberikan kepada lebih dari 1,3 juta orang melalui UNICEF yang menyediakan hampir 110.000 liter bahan bakar ke wilayah selatan Gaza yang dapat diakses, termasuk Deir Al-Balah, Khan Yunis, Rafah, dan wilayah tengah,” laporan UNICEF.
Dalam konteks terkait, Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) memperingatkan tentang “akan terjadi ledakan jumlah kematian anak-anak terkait dengan kekurangan gizi di Jalur Gaza.”
UNICEF mengatakan, “Tingkat kematian di bagian utara Jalur Gaza tiga kali lebih tinggi dibandingkan yang tercatat di bagian selatan.” (T/RS2/P2)
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
Mi’raj News Agency (MINA)