Jenewa, MINA – Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (HAM-PBB) mengatakan, informasi yang dikumpulkan mengkonfirmasi bahwa tembakan yang menewaskan jurnalis TV Al Jazeera Shireen Abu Akleh, ditembakkan oleh pasukan Israel.
“Semua informasi yang kami kumpulkan … konsisten dengan temuan bahwa tembakan yang membunuh Abu Akleh dan melukai rekannya Ali Sammoudi berasal dari pasukan keamanan Israel, bukan dari tembakan sembarangan oleh orang Palestina bersenjata,” kata Juru Bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB Ravina Shamdasani kepada wartawan di Jenewa, The New Arab melaporkan, Jumat (24/6).
Wartawan senior itu ditembak di kepala saat meliput penggerebekan yang dilakukan pasukan pendudukan Israel di kamp pengungsi Jenin pada 11 Mei.
Sebelumnya Otoritas Palestina (PA) telah menyimpulkan hasil penyelidikan mereka bahwa seorang tentara Israel menembak Abu Akleh, dalam apa yang digambarkan sebagai kejahatan perang.
Baca Juga: Tentara Israel Ungkap Trauma Mendalam Usai Lihat Korban Genosida di Gaza
The New York Times pada hari Senin (20/6) bergabung dengan daftar panjang organisasi berita, termasuk CNN, The Washington Post, Associated Press dan Bellingcat, yang telah menyimpulkan bahwa Abu Akleh kemungkinan dibunuh oleh pasukan Israel.
Sejak saat pembunuhannya, saksi mengatakan, Israel bertanggung jawab.
Israel yang telah berulang kali mengubah ceritanya tentang kematian ikon Palestina berkebangsaan Amerika Serikat itu, telah berulang kali membantah laporan itu.
Wartawan itu dihormati oleh warga Palestina sebagai pahlawan. Ribuan orang menghadiri pemakamannya untuk memberi penghormatan dan menuntut keadilan atas kematiannya. Tapi acara pemakaman ini juga diciderai oleh aksi kekerasan pasukan pendudukan. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Perundingan Gencatan Senjata, Hamas Desak Jaminan Penghentian Permanen Perang Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Kembali Gempur Gaza di Tengah Upaya Gencatan Senjata