Jenewa, 15 Sya’ban 1434/24 Juni 2013 (MINA) – Perwakilan khusus PBB untuk Suriah, harapkan konferensi internasional perdamaian untuk Suriah diadakan pada akhir bulan Juli.
Utusan PBB, Lakhdar Brahimi, berharap perundingan internasional putaran kedua itu akan menemukan solusi untuk konflik di Suriah.
“Saya berharap, konferensi bisa berlangsung pada bulan Juli,” katanya.
“Sejak pertemuan sebelumnya, pada tanggal 5 Juni lalu, situasi di Suriah masih mencekam, kehancuran tanpa henti, banyak terjadi pembunuhan, banyak penderitaan, ketidakadilan, dan ketidakpastian untuk masa depan rakyat Suriah,” tegasnya seperti dilansir ctvnews.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Brahimi telah memediasi pertemuan antara AS dan Rusia, yang berselisih atas konflik yang telah menewaskan lebih dari 93.000 orang.
Dia menyatakan keprihatinan terhadap pembunuhan lebih dari 50 orang di Lebanon, yang merupakan peringatan keras akibat konflik di Suriah yang melebar ke negara-negara tetangga.
Dia juga mengatakan bahwa pertemuan Wendy Sherman, wakil menteri negara AS untuk urusan politik dan wakil menteri luar negeri Rusia Mikhail Bogdanov dan Gennady Gatilov di markas PBB di Eropa, mungkin tidak akan menyelesaikan masalah, untuk itu konferensi harus dilakukan dan harus banyak berpartisipasi.
“Pemerintahan Bashar Asad mengatakan akan berpartisipasi dalan konferensi nanti, dan oposisi berbicara melalui berbagai organisasi-organisasinya. Saya pikir ini menunjukan bahwa mereka akan datang,” jelas Bahrimi.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
“Pertemuan memang akan sulit bagi kedua belah pihak, Jika mereka setuju untuk berbicara, itu sudah menjadi langkah yang baik.” tambahnya.
Brahimi mengatakan tujuan dari pembicaraan antara Rusia, yang telah memberikan senjata kepada rezim Presiden Bashar Assad, dan Amerika Serikat, yang mendukung beberapa oposisi, adalah dasar untuk konferensi Jenewa berikutnya yang akan mempunyai peluang keberhasilan. (T/P015/R2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah