New York, MINA – Koordinator Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Wilayah Pendudukan Palestina, Lynn Hastings, mengatakan pendataan kebutuhan mendesak telah diluncurkan untuk 60 Komunitas Penggembala Palestina (PHC) di seluruh wilayah pendudukan.
Dikutip dari Wafa, Jumat (4/8), dalam sebuah pernyataan tertulis, PBB mengatakan pendataan tersebut akan selesai pada bulan September.
“Ditetapkan untuk diselesaikan pada bulan September, penilaian akan menginformasikan PBB dan mitra kami tentang jenis bantuan yang paling dibutuhkan untuk mendukung para penggembala dan keluarga mereka,” kata pernyataan itu.
Pernyataan itu juga mengungkapkan, PHC sangat rentan terhadap kegiatan pemukiman ilegal yang mengganggu penggembala saat menggembala ternaknya di lahan milik mereka.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
“Pada tahun 2022 dan 2023, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mendokumentasikan pemindahan terkait kekerasan pemukim ilegal, sedikitnya 399 orang yang terdiri dari 224 anak-anak dan 175 orang dewasa,” terangnya.
Dari tujuh PHC di seluruh wilayah pendudukan Palestina, dua dari komunitas tersebut kini benar-benar kosong (tidak lagi menggembala), sementara yang lain hanya tinggal beberapa keluarga.
Alasan terbanyak warga Palestina meninggalkan lahan (tempat menggembala ternak) mereka yaitu kekerasan serta perluasan pemukiman illegal, yang mengakibatkan hilangnya akses ke lahan penggembalaan.
Selain itu, faktor lainnya termasuk ancaman penghancuran rumah mereka dan properti oleh pendudukan Israel, yang membuat komunitas itu berisiko dipindahkan secara paksa.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Pernyataan itu juga menjelaskan, terjadi peningkatan insiden sejumlah 39 persen dibanding tahun sebelumnya. Hal itu merupakan jumlah tertinggi sejak PBB mencatat data tersebut pada tahun 2006.
Dalam enam bulan pertama tahun 2023, PBB mencatat sebanyak 591 insiden terkait pemukim ilegal yang menyebabkan terlukanya warga Palestina dan kerusakan properti. (T/chy/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka