Yaman: Akan Ada Lagi Penerbangan Komersial dari Sanaa Setelah Enam Tahun

New York, MINA – Perserikatan Bangsa-Bangsa () menyambut baik pengumuman rencana penerbangan komersial pertama dari , , setelah enam tahun tak ada karena perang saudara di negara itu.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan, penerbangan menuju Amman, yang dijadwalkan lepas landas dari Sana’a pada hari Ahad (24/4) adalah “elemen penting” dari perjanjian gencatan senjata dua bulan yang baru-baru ini diberlakukan di Yaman, Arab News melaporkan, Jumat (22/4).

Ia juga mendesak para pihak untuk terus memfasilitasi penerbangan tersebut, sejalan dengan gencatan senjata yang disepakati pada awal bulan suci Ramadhan lalu.

Dujarric berterima kasih kepada Yordania atas dukungannya dalam mewujudkan pencapaian ini, dan pemerintah Yaman atas peran konstruktifnya dalam mewujudkan hal ini.

“Kami mengandalkan fasilitasi berkelanjutan dari semua pihak yang terlibat untuk memastikan penerbangan yang sukses pada hari Ahad, dan untuk terus memfasilitasi penerbangan sesuai ketentuan perjanjian gencatan senjata,” ujarnya.

Sekretaris Jenderal Antonio Guterres memuji gencatan senjata itu sebagai “awal dari masa depan yang lebih baik bagi rakyat Yaman,” katanya.

Meskipun gencatan senjata secara luas berlaku, Utusan Khusus PBB untuk Yaman Hans Grundberg mengatakan, itu masih rapuh dan sementara.

Dia menyatakan keprihatinannya di Dewan Keamanan PBB pekan lalu atas operasi militer di sekitar Marib, dan mengatakan laporan semacam itu harus segera ditangani melalui mekanisme gencatan senjata.

Satu minggu setelah gencatan senjata, pertempuran pecah di pinggiran Marib setelah milisi Houthi menyerang pasukan pemerintah.

Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional menuduh milisi Houthi yang didukung Iran menggunakan gencatan senjata Ramadhan untuk memobilisasi kombatan baru dan peralatan militer. (T/R6/P1

Mi’raj News Agency (MINA)