Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB Akan Selidiki Pelanggaran HAM Selama Konflik 11 Hari di Gaza

sajadi - Jumat, 28 Mei 2021 - 07:36 WIB

Jumat, 28 Mei 2021 - 07:36 WIB

6 Views

Jenewa, MINA – Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB mengadopsi resolusi terkait penyelidikan internasional terbuka atas pelanggaran selama konflik 11 hari antara Israel dan gerakan perlawanan di Gaza.

Selain itu PBB juga akan menyelidiki pelanggaran “sistematis” di wilayah Palestina yang diduduki dan di dalam Israel, demikian dikutip dari Al Jazeera, Jumat (28/5).

Langkah tersebut diputuskan melalui pemilihan suara dengan 24 negara yang mendukung, sembilan menentang, 14 abstain.

Resolusi tersebut menyerukan pembentukan Komisi Penyelidikan permanen untuk memantau dan melaporkan pelanggaran HAM di Israel, Gaza, Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur.

Baca Juga: Warga Gaza di Rafah Butuh Bantuan 40.000 Tenda

Komisi tersebut juga akan menyelidiki semua akar penyebab ketegangan yang berulang, ketidakstabilan dan berlarut-larutnya konflik, termasuk diskriminasi dan penindasan.

Dewan HAM menyerukan agar investigasi harus fokus pada membangun fakta dan mengumpulkan bukti untuk proses hukum dan harus bertujuan untuk mengidentifikasi pelaku untuk memastikan mereka dimintai pertanggungjawaban.

Menanggapi keputusan tersebut, Israel mengatakan tidak akan bekerja sama dengan penyelidikan itu.

“Keputusan memalukan hari ini adalah contoh lain dari obsesi anti-Israel Dewan HAM PBB yang terang-terangan,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Israel Akui Jumlah Tentaranya yang Tewas di Gaza Jauh Lebih Tinggi dari Laporan

Sementara seorang juru bicara gerakan perlawanan Islam di Gaza, Hamas menyambut baik penyelidikan tersebut dan menyebut tindakannya sebagai perlawanan yang sah dan mendesak.

Otoritas Palestina menyambut baik resolusi tersebut, dengan mengatakan resolusi tersebut merupakan pengakuan internasional atas penindasan sistemik Israel dan diskriminasi terhadap rakyat Palestina.

Namun, Amerika Serikat sebagai sekutu utama Israel mengatakan sangat menyesali keputusan tersebut.

“Tindakan hari ini malah mengancam akan membahayakan kemajuan yang telah dibuat,” demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh misi AS untuk PBB di Jenewa. (T/RE1/P1)

Baca Juga: Pasukan Israel Tembak Mati Remaja Palestina di Gaza, Langgar Gencatan Senjata

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Hussam Abu Safiya, Direktur Rumah Sakit (RS) Kamal Adwan (foto: Palinfo)
Palestina
Internasional
Internasional
Palestina
Indonesia