Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB Akan Undang Pihak Bertikai Yaman Diskusi Lagi

Rudi Hendrik - Kamis, 13 Juli 2017 - 13:46 WIB

Kamis, 13 Juli 2017 - 13:46 WIB

240 Views

Utusan Khusus PBB untuk Yaman Ismail Ould Cheikh Ahmed. (Foto: dok. Asharq Al-Awsat)

Utusan Khusus PBB untuk Yaman Ismail Ould Cheikh Ahmed. (Foto: dok. Asharq Al-Awsat)

 

New York, 18 Syawwal 1438/12 Juli 2017 (MINA) – Utusan Khusus PBB untuk Yaman Ismail Ould Cheikh Ahmed mengatakan, dia berencana mengundang para pihak yang bertikai di Yaman untuk berdiskusi lagi “sesegera mungkin”.

Bulan lalu, Cheikh Ahmed mengajukan sebuah proposal yang menyerukan agar pasokan komersial dan kemanusiaan terus dilanjutkan melalui pelabuhan Laut Merah, Hodeida.

Berbicara di depan Dewan Keamanan PBB di New York pada hari Rabu (12/7), Cheikh Ahmed mengatakan bahwa pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi telah bereaksi positif dan sepakat untuk bernegosiasi atas dasar proposalnya.

Baca Juga: Langgar Gencatan Senjata, Israel Serang Lebanon Tewaskan Satu Warga

Sementara itu, ia mengungkapkan, Cina memainkan “peran instrumental” dalam menjalin kontak langsung dengan Houthi yang menolak bertemu utusan PBB.

“Kesempatan untuk mencapai perdamaian belum hilang. Kelanjutan perang hanya dapat menyebabkan kerugian manusia dan fisik,” katanya. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.

Yaman telah dilanda perang saudara sejak September 2014, ketika pemberontak Houthi merebut ibu kota Sanaa dan menggulingkan pemerintahan Hadi yang diakui secara internasional.

Pada bulan Maret 2015, sebuah koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi memulai sebuah kampanye melawan pasukan Houthi.

Baca Juga: Prabowo, Pangeran MBS Serukan Aksi Nyata Hentikan Krisis Gaza

Houthi yang diduga didukung oleh Iran, bersekutu dengan mantan Presiden Ali Abdullah Saleh.

Sejak saat itu, kaum Houthi telah diusir dari sebagian besar wilayah selatan Yaman, tapi mereka tetap menguasai Sanaa dan sebagian besar wilayah utara.

Setidaknya sudah 1.740 orang yang meninggal dalam konflik di negara Arab termiskin itu. (T/RI-1/P1

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Iran Hentikan Kerja Sama dengan Badan Atom Dunia IAEA

Rekomendasi untuk Anda

Kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto ke Arab Saudi (foto: BPMI Setpres)
Internasional
Dunia Islam
Internasional
Internasional
Internasional