New York, MINA – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) António Guterres mengatakan PBB “secara aktif membantu” dalam menanggapi ledakan besar yang meluluhlantakan area pelabuhan ibukota Lebanon Beirut, Selasa sore (4/8).
Jumlah korban jiwa akibat ledakan di Pelabuhan Beirut kemarin mencapai 80 tewas dan 4.000 lainnya luka-luka, di antaranya beberapa pasukan penjaga perdamaian PBB.
Sekretaris Jenderal menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga para korban, serta kepada rakyat dan pemerintah Lebanon, menyusul ledakan mengerikan di ibu kota, seorang juru bicara PBB mengatakan dalam sebuah pernyataan kemarin, UNA-OIC melaporkannya.
“PBB tetap berkomitmen untuk mendukung Lebanon pada masa sulit ini dan secara aktif membantu dalam menanggapi insiden ini,” kata Guterres.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sementara Presiden Lebanon, Michel Aoun, mengatakan ledakan besar yang terjadi di Ibu Kota Beirut itu berasal dari sebuah gudang di pelabuhan yang menyimpan 2.750 ton Amonium Nitrat.
Aoun mengatakan ribuan ton Amonium Nitrat itu dilaporkan tersimpan secara tidak aman di sebuah gudang dekat pelabuhan Beirut selama kurang lebih enam tahun. (T/R1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata