Dhaka, MINA – Badan pengungsi PBB (UNHCR) membantu pejabat Myanmar melakukan perjalanan ke Bangladesh pekan ini untuk pembicaraan repatriasi pengungsi Rohingya, kata pejabat PBB.
Bangladesh adalah rumah bagi sekitar satu juta Rohingya, yang melarikan diri dari negara tetangga Myanmar setelah penumpasan militer tahun 2017, yang sekarang menjadi sasaran penyelidikan genosida PBB.
Sebuah tim beranggotakan 17 orang yang dipimpin pejabat senior di Kementerian Imigrasi Myanmar tiba di kota perbatasan Teknaf untuk mewawancarai para pengungsi tentang kemungkinan repatriasi ke Myanmar. Arab News melaporkannya, Ahad (19/3).
Seorang juru bicara UNHCR di Myanmar mengatakan , UNHCR telah “memfasilitasi pengangkutan beberapa pejabat” dari Myanmar ke Bangladesh “untuk mendukung interaksi antara otoritas de facto di Myanmar dan para pengungsi.”
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Delegasi Myanmar merencanakan mewawancarai lebih dari 700 warga Rohingya untuk menilai kelayakan kepulangan mereka ke Myanmar.
Pengangkutan tersebut telah difasilitasi UNHCR dan Program Pangan Dunia di Myanmar, yang telah menyediakan perahu untuk perjalanan para pejabat.
Johannes van der Klaauw, perwakilan UNHCR di Bangladesh, mengatakan “tidak ada prospek pengembalian yang aman, bermartabat dan berkelanjutan dalam waktu dekat,” bagi Rohingya yang ingin kembali ke Myanmar. (T/RS2/R1)
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis
Mi’raj News Agency (MINA)