Jenewa, 5 Syawal 1435/1 Agustus 2014 (MINA) – Komisaris PBB untuk HAM dan Pengungsi, Navi Pillay, mengutuk pemboman Israel di Gaza dan memperingatkan terjadinya krisis kemanusiaan,karena sudah demikian banyak koprban yang jatuh dan hampir setengah warga Palestina sekarang jadi pengungsi di tanah-airnya sendiri.
Ia mengatakan, Israel telah menyerang rumah, sekolah, rumah sakit, dan gedung PBB yang jelas melanggar Konvensi Jenewa, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA),Jumat.
Sementara itu Koordinator Bantuan Kemanusiaan PBB, Valerie Amos, pada pertemuan Dewan Keamanan PBB menyatakan sekarang ada 440.000 orang pengungsi di Gaza untuk menghindari serbuan Israel, dan ratusan ribu lainnya tanpa memperoleh kebutuhan pokok, termasuk makanan dan layanan kesehatan.
Pejabat PBB untuk Urusan Pengungsi di Gaza, Philippe Krahenbuhl, mengatakan wilayah Palestina “berada di tubir jurang” dan “blokade ilegal Gaza harus segera dicabut”.
Baca Juga: Israel Konfirmasi Pembebasan Tiga Sandera di Gaza
Pernyataan-pernyataan dari pejabat-pejabat PBB itu muncul sehari setelah rudal Israel menghantam sebuah sekolah yang dikelolah PBB yang digunakan sebagai pusat pengungsi lebih dari 3.300 orang. Sembilan belas orang tewas, dan banyak lainnya terluka.
Pillay yang sebelumnya telah mengutuk serangan Israel terhadap warga sipil Gaza, pada konferensi pers Kamis, mengatakan penembakan rumah secara langsung berarti pelanggaran terhadap kewajiban Israel untuk melindungi hak atas perumahan, hak atas pangan, hak atas air bersih warga Gaza.
“Oleh karena itu saya akan mengatakan bahwa mereka tampaknya menentang, sengaja menyimpang dari kewajiban hukum internasional yang dibebankan pada Israel,” kata Villay.
Namun dia juga menuding kelompok Hamas telah melanggar hukum kemanusiaan internasional dengan menembakkan roket ke Israel.
Baca Juga: Warga Gaza Bersuka Cita Terima Kabar Gencatan Senjata
Pernyataannya diikuti oleh Amos yang mengatakan dalam pertemuan PBB bahwa “tidak ada tempat aman di Gaza”.
“Kita semua telah menyaksikan dengan ngeri keputusasaan anak-anak, warga sipil, karena mereka telah diserang, tidak ada tempat yang aman untuk dihuni,” kata Amos.
Amos juga melakukan imbauan darurat kepada masyarakat internasional untuk membantu dana yang lebih besar buat membantu para pengungsi.
Lebih dari 1.400 warga Palestina, kebanyakan warga sipil syahid dalam pertempuran. Pemerintah Israel menyatakan 56 warganya tewas, sebagian besar tentara.
Baca Juga: Sepakati Gencatan Senjata, Hamas Bebaskan Tiga Sandera Israel
Sementara Hamas menyatakan bahwa 131 tentara Israel telah mereka bunuh dalam peperangan, belum termasuk yang tewas akibat serangan roket atau di dalam tank yang mereka hancurkan.
Ada pun lembaga medis Bintang Daud Merah Israel menyatakan 549 orang tewas dan terluka di pihak Israel, tanpa merinci lebih jelas.
Pillay juga mengkritik AS, sekutu utama Israel, karena gagal menggunakan pengaruhnya untuk menghentikan aksi kekerasan Israel.
“Mereka tidak hanya menyediakan persenjataan berat yang sekarang sedang digunakan oleh Israel di Gaza, tetapi mereka juga telah menyediakan hampir $ 1 milyar anggaran Iron Dome untuk melindungi Israel dari serangan roket,” katanya.
Baca Juga: Menteri Keuangan Israel Ancam Gulingkan Netanyahu Jika Gaza Tidak Dikuasai
“Tidak ada perlindungan seperti itu diberikan kepada warga Gaza, ” demikian tandasnya(T/P09/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas: Kami Terbuka untuk Persatuan Nasional Kapan Saja