Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB DESAK AKHIRI AKSI KEKERASAN DI SURIAH

Admin - Sabtu, 15 Februari 2014 - 01:32 WIB

Sabtu, 15 Februari 2014 - 01:32 WIB

383 Views ㅤ

New York, 14 Rabi’ul Awwal 1435/15 Febuari 2014 (MINA) – Kepala urusan kemanusiaan dan bantuan darurat Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Valerie Amos menyerukan aksi internasional untuk mengakhiri  aksi terus-menerus dan mengerikan terkait berbagai kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia di Suriah.

Amos berbicara kepada pers pada Jumat (14/2), setelah meyampaikan laporan kepada Dewan Keamanan PBB mengenai situasi kemanusiaan di Suriah.

“Tidak ada kata yang pas untuk menjelaskan kenyataan mengerikan yang dihadapi warga sipil terjadi di Suriah hari ini,” katanya, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Anadolu yang dikutip Mi’raj News (MINA), Sabtu.

Baca Juga: Israel Hancurkan Infrastruktur Sipil, Bom Bandara Sanaa di Yaman

Amos menegaskan, krisis kelangkaan bahan makanan dan layanan medis di kota Homs yang terkepung hingga 14 bulan yang lalu sudah pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan, sementara bantuan internasional yang diberikan masyarakat internasional belum memadai.

“Kita tidak bisa menunggu 14 bulan untuk menyelamatkan 1.400 orang lebih. Ini bukan hanya tentang Kota Tua Homs. Ada jutaan orang membutuhkan bantuan di Suriah, hidup mereka tergantung pada bantuan dari luar,” katanya.

Amos mengecam pemerintah Suriah dan oposisi karena gagal dalam tanggung jawab mereka untuk melindungi warga sipil.” Kami memahami bahwa perang sedang terjadi, akan tetapi bukankah perang memiliki aturan.”

Kepala urusan kemanusiaan PBB memperingatkan bahwa lingkungan operasional di Suriah lebih berbahaya bagi tim PBB dari sebelumnya. Dia menegaskan bahwa 15 pekerja bantuan tewas sejak Oktober lalu.

Baca Juga: Usai Serangan Rudal Yaman, Israel Hentikan Semua Penerbangan di Ben Gurion

Menurut Observatorium Suriah yang berbasis di Inggris untuk Hak Asasi Manusia, lebih dari 136.000 orang telah tewas sejak awal konflik pada Maret 2011. PBB berhenti menghitung setelah sekitar 100.000 jiwa awal Januari, karena masalah verifikasi.(T/P012/E02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Freedom Flotilla, Kapal Bantuan ke Gaza Diserang Drone di Perairan Internasional

Rekomendasi untuk Anda