Tripoli, MINA – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) António Guterres Sabtu (4/1) mendesak gencatan senjata di Libya di mana Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui internasional memerangi pasukan yang berafiliasi dengan Jenderal Khalifa Haftar.
“Sekretaris Jenderal Antonio Guterres menginginkan kembali ke dialog politik oleh semua pihak,” kata PBB dalam sebuah pernyataannya.
“Setiap dukungan asing kepada pihak-pihak yang bertikai hanya akan memperdalam konflik yang sedang berlangsung dan semakin mempersulit upaya mencapai solusi politik yang damai dan komprehensif,” kata pernyataan tersebut, demikian Anadolu Agency melaporkan.
Pernyataan itu menegaskan, bahwa pelanggaran terus-menerus dari embargo senjata Dewan Keamanan PBB (DK PBB) yang diberlakukan pada 2011 akan memperburuk keadaan.
Baca Juga: Media Asing: Militan Sudan Membantai Warga Desa, 200 Lebih Tewas
“Kepatuhan ketat terhadap embargo sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung untuk menghentikan permusuhan,” kata peryataan tersebut.
Sejak penggulingan pemimpin lama Muammar Khaddafi pada 2011, dua kursi kekuasaan telah muncul di Libya: satu di Libya timur didukung terutama oleh Mesir dan Uni Emirat Arab dan satu lagi di Tripoli, yang mendapat pengakuan PBB dan internasional. (T/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB Tuduh Paramiliter Sudan Halangi Bantuan untuk Darfur
Baca Juga: MSF: Separuh Penduduk Sudan Hadapi Kekurangan Pangan