Tepi Barat, 26 Sya’ban 1435/24 Juni 2014 (MINA) – PBB mendesak Israel untuk menahan diri dan menghentikan tindak kekerasan kepada warga Palestina dalam upaya pencarian tiga warganya yang hilang.
“Situasi di lapangan sangat buruk,” kata kepala urusan politik PBB Jeffrey Feltman di depan Dewan Keamanan PBB di New York, Selasa.
Menurut pejabat senior PBB itu, operasi militer saat ini oleh pasukan Israel terhadap warga Palestina atas hilangnya tiga pemukim dapat menyebabkan intifada (pemberontakan) baru.
“Saya takut kita mungkin sampai ke titik intifadhah ketiga,” katanya seperti dilaporkan Press TV yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Dia mengungkapkan, beberapa warga Palestina tewas ketika pasukan Israel terus maju dengan operasi untuk menemukan tiga pemukim. Lebih dari 360 warga Palestina, termasuk anggota Hamas dan anggota parlemen, telah ditahan dalam beberapa hari terakhir dalam operasi Israel.
Feltman menyarankan rezim Tel Aviv untuk mematuhi hukum internasional dan untuk menghindari menghukum seseorang atas pelanggaran yang mereka tidak melakukannya.
“Meningkatnya korban tewas akibat operasi keamanan Israel di Tepi Barat yang mengkhawatirkan,” katanya.
Pada hari Sabtu lalu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon juga menyuarakan keprihatinan atas penangkapan massal rakyat Palestina dan pembatasan pergerakan mereka di Tepi Barat.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Israel menuduh Hamas berada di balik hilangnya para pemukim. Namun, gerakan itu telah membantah keterlibatan apapun, dan mengatakan tuduhan Tel Aviv tentang penculikan tiga pemukim oleh gerakan perlawanan Palestina ditujukan untuk merusak kesepakatan rekonsiliasi terakhir antara Hamas dan Fatah yang menyebabkan pembentukan pemerintah persatuan nasional Palestina.
Sementara itu, Dewan Keamanan yang memiliki 15 anggota pada hari Senin gagal untuk menyetujui pernyataan yang akan “menyesalkan” kematian warga Palestina dalam serangan Israel baru-baru ini.
Delegasi AS dilaporkan menolak setiap referensi untuk Israel, sementara delegasi Jordan menghendaki kalimat atau istilah yang lebih kuat, dan hanya dengan sebutan “menyesalkan” saja sebenarnya tidak cukup.
Sebelumnya, Isarel menunjukkan kepanikannya setelah tiga warganya yang beberapa sumber menyebut pula sebagai tentara, hilang pekan lalu.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Israel langsung melakukan pertemuan darurat dengan Menteri Pertahanannya dan meminta bantuan Menlu AS John Kerry, hingga akhirnya Kerry menelpon Mahmud Abbas untuk turun tangan.
Israel juga mengeluarkan pernyataan yang menuduh pihak pejuang di Gaza melakukan penculikan terhadap tiga siswa yang sedang menjalani pendidikan di sekolah militer itu, dengan mengancam akan melakukan tindakan yang diperlukan untuk menemukan mereka.
Menyikapi pernyataan Israel yang panik itu, rakyat Gaza yang tergabung dalam faksi-faksi di daerah terkepung itu mengatakan mereka tidak akan pernah takut terhadap ancaman-ancaman Israel yang akan menyerang Gaza.
Dalam sebuah pernyataan bersama, seluruh faksi menegaskan semua pihak di seluruh Gaza akan bersatu untuk terus berjuang membebaskan tanah suci umat Islam dari jajahan Israel yang kini sudah menguasai hampir seluruh Palestina.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
“Ancaman-ancaman para petinggi Zionis terhadap rakyat dan para pejuang kami tidak akan pernah membuat kami takut atau ragu dan malah membuat kami semangat untuk terus berjuang dan melawan serta menghadapi musuh-musuh kami dengan segenap kekuatan,” kata seluruh faksi dalam konferensi pers yang dihadiri korensponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Mereka yang tergabung dalam faksi datang dari sayap militer Hamas Brigade Izzudin Al-Qassam, Al-Wiyat an-Nasir Shalahuddin, Brigade Syuhada al-Aqsha, Brigade Ansar, Brigade as-Syahid Abu Ali Mustafa, Brigade Perlawanan Nasional “Humat al-Aqsha”, Brigade Saif al-Islam, dan Brigade Shalahuddin. (T/P07/P04 )
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian