Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB DESAK MESIR BUKA RAFFAH

Rendi Setiawan - Jumat, 16 Januari 2015 - 15:39 WIB

Jumat, 16 Januari 2015 - 15:39 WIB

636 Views

Perbatasan antara Mesir dan Gaza, Palestina. (Foto: PIC)

Perbatasan antara <a href=

Mesir dan Gaza, Palestina. (Foto: PIC)" width="280" height="162" /> Perbatasan antara Mesir dan Gaza, Palestina. (Foto: PIC)

Gaza, 25 Rabi’ul Awwal 1436/16 Januari 2015 (MINA) – Frandzen Anders, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Urusan Politik menyerukan Pemerintah Mesir untuk membuka perbatasan Raffah dan mengizinkan lalu lintas warga dari dan ke Gaza.

Dalam sidang Dewan Keamanan, Kamis (15/1) kemarin membahas situasi Tim-Teng, Anders mengatakan, ia mendorong Pemerintah Mesir untuk kembali membuka perlintasan Raffah dengan tetap memperhatikan situasi keamanan di Mesir, The Palestinian Information Center (PIC) melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pejabat PBB ini juga mengungkapkan penyesalannya, kenapa Palestina dan Israel tidak melakukan langkah-langkah yang diperlukan dan berani untuk mengekang meluasnya permusuhan di antara keduanya.

Anders menambahkan, Sekjen PBB, Ban Ki Moon sangat memahami penolakan DK PBB terhadap draft resolusi tentang Palestina mengenai diakhirinya penjajahan Israel hingga 2017 nanti. Namun ia yakin kondisi saat ini belum stabil menerima usulan ini.  

Baca Juga: Sedikitnya 118 Warga Gaza Syahid di Tengah Kunjungan Trump ke Negara Teluk

Sementara itu, mengenai kondisi saat ini di Gaza, Deputi urusan Keamanan ini mengatakan, sejumlah sinyal berbahaya sudah muncul di Gaza akibat kondisi yang terus terpuruk.

“Sejak berlangsungnya kesepakatan gencatan senjata dengan Israel, Gaza masih mengkhawatirkan. Belum ada sinyal akan adanya pembicaraan mengenai kondisi di lapangan,” katanya menambahkan, sejumlah negara donor belum melakukan janjinya, membayar apa yang diumumkannya pada kesepakatan Kairo.

Pemerintah Mesir menutup perlintasan Rafah, pasca serangan brutal yang menewaskan 31 orang dan melukai 30 lainnya pada 24 Oktober tahun lalu yang diindentifikasi dilakukan kelompok bersenjata di Sinai.

Mesir menuduh Hamas berada di balik aksi serangan tersebut yang dibantah mentah-mentah oleh Hamas yang mengatakan tidak ada hubungan dengan serangan tersebut. (T/P011/P2)

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina Peringatkan Terulangnya Peristiwa Nakba

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Kepala Komando Utara Israel Ori Gordin akan Mengundurkan Diri pada Bulan Juli

Rekomendasi untuk Anda