Jenewa, MINA – Badan Pengungsi PBB (UNHCR) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) pada hari Senin (7/11) kembali mendesak pemerintah negara Eropa untuk segera menawarkan tempat yang aman bagi orang-orang yang masih berada di kapal LSM, di Mediterania Tengah.
Dalam sebuah pernyataan bersama, badan-badan tersebut mengatakan seruan mereka adalah untuk memungkinkan pendaratan segera hampir 600 orang yang masih berada di kapal-kapal LSM setelah diselamatkan di zona pencarian dan penyelamatan Malta dan Libya di Mediterania Tengah, demikian dikutip dari Anadolu Agency.
UNHCR dan IOM mengatakan meskipun upaya advokasi terus-menerus, para penyintas beberapa di antaranya telah berada di laut hingga dua pekan, masih terdampar di atas empat kapal pencarian dan penyelamatan LSM di perairan internasional.
Mereka mengatakan 234 orang masih berada di kapal Ocean Viking, 217 di Geo Barents, 35 di Humanity 1, dan 88 lainnya di Rise Above.
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait
“Mereka yang terdampar harus segera diturunkan tanpa penundaan lebih lanjut,” kata pernyataan itu.
“Kami menyerukan negara-negara di kawasan itu untuk melindungi nyawa mereka yang diselamatkan dengan mengakhiri kebuntuan saat ini dan menawarkan tempat yang aman untuk turun,” tambahnya.
Badan-badan PBB mengatakan pendaratan yang aman harus diikuti dengan pembagian tanggung jawab yang berarti antara semua negara yang terkait melalui pengaturan kerjasama regional.
Semua negara pantai kemudian dapat melaksanakan tanggung jawab pencarian, penyelamatan, dan pendaratan mereka.
Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Enam Pejabat Senior Hamas
Badan-badan itu juga menekankan bahwa menyelamatkan nyawa dan menghormati martabat manusia adalah proritas.
“Mereka yang datang dari Libya, dalam banyak kasus, mengalami pelecehan berat dan pelanggaran hak asasi manusia,” ujar mereka.
“Kerentanan semua migran dan pengungsi yang melintasi Mediterania, termasuk anak-anak yang ditemani dan tanpa pendamping, korban perdagangan, penyintas penyiksaan harus diidentifikasi untuk mengaktifkan mekanisme perlindungan dan penerimaan nasional dan internasional,” jelas mereka.
Setidaknya 1.337 orang hilang di rute migrasi Mediterania Tengah tahun ini, menurut Proyek Migran Hilang IOM.
Baca Juga: Diveto AS, DK PBB Gagal Setujui Resolusi Gencatan Senjata Segera di Gaza
Sebagian besar dari 88.000 orang yang tiba melalui laut di Italia pada tahun 2022 diselamatkan oleh Penjaga Pantai Italia dan kapal penyelamat yang dipimpin negara Italia lainnya atau datang secara mandiri, dan 15% diselamatkan oleh kapal LSM.
“Upaya Italia dalam menurunkan sekitar 400 orang, Humanity 1 dan Geo Barents yang paling rentan, termasuk anak-anak yang bepergian sendiri dan orang lain yang membutuhkan perhatian medis mendesak, disambut baik,” kata mereka.
Namun, mereka menekankan solusi sangat dibutuhkan untuk semua korban selamat yang tersisa di keempat kapal di laut. (T//R7/P2)
Baca Juga: Yordania Siap Daratkan Pesawat Bantuan Kemanusiaan di Gaza Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)