Jenewa, 8 Dzulqa’dah 1437/11 Agustus 2016 (MINA) – Kepala HAM PBB mendesak pemerintah Ethiopia untuk mengizinkan pengamat internasional menginvestigasi pembunuhan terhadap 90 pengunjuk rasa di negara itu pada akhir pekan lalu.
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Zeid Raad Al Hussein mengatakan pada Rabu (10/8) bahwa tuduhan penggunaan kekuatan berlebihan di seluruh Oromia Region dan Amhara Region harus diperiksa.
“Penggunaan amunisi terhadap demonstran di Oromia dan Amhara tentu akan menjadi perhatian yang sangat serius bagi kami,” kata Zeid kepada Reuters dalam sebuah wawancara di Jenewa, demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dia juga mengatakan bahwa kantornya belum melihat adanya upaya tulus pada investigasi dan akuntabilitas sejak Januari, ketika pembunuhan terhadap demonstran pertama dimulai.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Kerusuhan berlanjut di Oromia selama beberapa bulan menentang rencana untuk mengalokasikan lahan pertanian di sekitar ibukota untuk pembangunan.
Di akhir pekan ini, pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah dan mengibarkan bendera pemberontakan.
Sebagian menuntut pembebasan politisi oposisi yang dipenjara.
Zeid mengatakan, informasi tentang pembunuhan yang dilaporkan sulit untuk didapatkan. Dan dia menambahkan bahwa setiap tahanan yang melakukan rotes damai, harus segera dibebaskan.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Ethiopia News Agency yang dikelola negara mengatakan pada Senin tanpa menyebutkan tentang korban bahwa “protes ilegal” oleh “pasukan anti-perdamaian” telah ditunggangi. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia