Sana’a, MINA – Kepala Misi PBB untuk Perjanjian Hodeidah, Abhijit Guha, mendesak semua pihak yang bertikai di Yaman untuk meletakkan senjata.
Guha mengatakan, perjanjian itu telah sangat mengurangi kekerasan dan korban sipil di Hodeidah selama tiga tahun terakhir.
“Pesan paling penting adalah mendesak pihak-pihak yang berkonflik untuk melipatgandakan upaya mereka untuk mengimplementasikan komitmen mereka di bawah Perjanjian Hodeidah dengan itikad baik,” katanya kepada Arab News, Senin (23/8).
Dewan Keamanan PBB menyetujui pembentukan UNMHA pada Januari 2019. Itu terjadi sebulan setelah pihak-pihak bertikai menandatangani Perjanjian Stockholm.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Kesepakatan ini memiliki tiga komponen, yaitu: Perjanjian Pertukaran Tahanan, Perjanjian Taiz dan Perjanjian Hodeidah.
UNMHA ditugaskan untuk memantau gencatan senjata di seluruh Hodeidah, pemindahan pasukan dari titik konflik di kota Hodeidah dan pelabuhan, proses pembersihan ranjau-ranjau, dan melaporkan perkembangan ke Dewan Keamanan PBB. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama