Roma, MINA – Utusan baru PBB untuk Libya mendukung usaha Italia menghentikan arus migran dari Libya ke Eropa, meskipun ada kekhawatiran di kalangan kelompok hak asasi manusia.
Ghassam Salame, mantan Menteri Kebudayaan Lebanon yang ditunjuk pada bulan Juni sebagai duta PBB di Libya, pada hari Selasa (8/8) menggambarkan kerja sama antara pemerintah Tripoli dan Roma sebagai cara yang “sangat konstruktif” dalam menghadapi masalah akut.
“Akan sangat tidak realistis untuk mengabaikan keseriusan tantangan migrasi yang tidak teratur,” kata Salame usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Italia Angelo Alfano di Roma. “Ada ratusan juta di seluruh dunia. Ini adalah masalah yang sangat serius.”
Menurutnya, setiap negara memiliki hak mutlak untuk mengendalikan perbatasannya dan cara terbaik untuk melakukannya adalah melalui kerja sama dengan negara-negara tetangga. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Pariwisata Israel Anjlok Imbas Perang Berkepanjangan
Pemerintah Italia mendapat tekanan kuat dari lawan-lawan politiknya dan mitra Uni Eropa untuk menutup rute lautnya antara Libya-Italia.
Sudah lebih dari 600.000 pengungsi dan migran lainnya mencapai Italia dari Libya sejak tahun 2014.
Sementara Menteri Alfano mengatakan, kerja sama tersebut mulai membuahkan hasil yang mengacu pada penurunan lebih dari 50 persen jumlah migran yang diselamatkan di laut pada bulan Juli, bila dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun 2016.
Italia juga telah bekerja sama dengan pemerintah Niger, Chad dan Mali, negara yang sering dijadikan transit oleh para migran asal Afrika menuju Mediterania. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hezbollah Hampir Tercapai
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)