Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB: Enam Juta Warga Afghanistan di Ambang Kelaparan

sri astuti - Kamis, 1 Desember 2022 - 15:18 WIB

Kamis, 1 Desember 2022 - 15:18 WIB

4 Views

Warga sipil Afghanistan. (dok. Mei.edu)

Kabul, MINA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan pada hari Rabu (30/11) bahwa sebanyak enam juta orang di Afghanistan menghadapi tingkat darurat kerawanan pangan di tengah kekurangan bantuan kemanusiaan karena kurangnya dana.

“Guncangan ekonomi yang kita alami akhir-akhir ini adalah pendorong utama untuk kebutuhan kemanusiaan,” kata Deputi Perwakilan Khusus PBB, Koordinator Residen dan Kemanusiaan untuk Afghanistan Ramiz Alakbarov kepada wartawan di markas besar PBB dari Kabul, Anadolu melaporkan.

Ia mengatakan, musim dingin semakin dekat dengan suhu yang turun di beberapa wilayah negara hingga minus 25 derajat Celcius.

“Kami membutuhkan $768 juta untuk mendukung kegiatan persiapan musim dingin, dan 614 juta diperlukan sebelum akhir tahun… Kami telah berjuang untuk pendanaan sepanjang tahun,” kata Alakbarov.

Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi

Dua pertiga dari seluruh populasi, lebih dari 28 juta orang, akan membutuhkan bantuan kemanusiaan tahun depan, menurut PBB.

Dia mengatakan tingkat kerawanan pangan tetap salah satu yang tertinggi di Afghanistan dengan sekitar 6 juta orang menghadapi tingkat kerawanan pangan darurat, juga dikenal sebagai IPC4.

“Itu adalah tahap sebelum Anda pergi ke tahap 5 dan tahap 5 pada dasarnya adalah tahap bencana kelaparan. Jadi, 6 juta orang semakin dekat dengan garis perbatasan itu,” tambahnya.

Kembalinya Taliban berkuasa di Afghanistan pada 15 Agustus 2021, diikuti oleh gangguan bantuan keuangan internasional telah membuat negara itu berada dalam krisis ekonomi, kemanusiaan, dan hak asasi manusia.

Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia

AS dan negara-negara Barat lainnya menangguhkan bantuan keuangan ke Afghanistan setelah perebutan kekuasaan oleh Taliban.

Pemerintahan Biden membekukan cadangan devisa bank sentral Afghanistan senilai $7 miliar sebagai bagian dari sanksi terhadap Taliban.

Pakar hak asasi manusia PBB meminta AS untuk mengakhiri pembekuan aset asing Afghanistan. (T/R7/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Timur Tengah
Palestina
Internasional