Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB Gelar KTT Rohingya di New York Bahas Krisis Kemanusiaan  

Arina Islami Editor : Widi Kusnadi - 42 detik yang lalu

42 detik yang lalu

1 Views

Krisis kemanusiaan di Rohingya [Foto: Anadolu]

New York, MINA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi tentang Rohingya di New York pada Selasa (30/9), di tengah pemotongan dana dan memburuknya kondisi kemanusiaan yang dialami komunitas Muslim teraniaya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.

Perwakilan dari sedikitnya 75 negara dan organisasi internasional, termasuk sejumlah kepala negara dan pemerintahan, telah mengonfirmasi kehadiran mereka dalam konferensi tersebut.

Informasi ini disampaikan oleh kantor Kepala Pemerintahan Sementara Bangladesh, Muhammad Yunus. Mengutip Anadolubuatkan tag yang ramah SEO dari berita di atas, pisahkan dengan komabuatkan tag yang ramah SEO dari berita di atas, pisahkan dengan koma.

Bangladesh saat ini menampung sekitar 1,3 juta pengungsi Rohingya di wilayah pesisir tenggara Cox’s Bazar. Sebagian besar dari mereka melarikan diri dari tindakan keras militer Myanmar pada Agustus 2017.

Baca Juga: PBB Tutup KTT dengan Seruan Perdamaian dan Aksi Iklim

Dalam 18 bulan terakhir, lebih dari 150.000 warga Rohingya kembali melarikan diri ke Bangladesh, memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sangat mengkhawatirkan. Yunus dijadwalkan menjadi salah satu pembicara utama dalam sesi pembukaan konferensi.

Selain itu, Turki akan mewakili Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), sementara Kuwait akan mewakili Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) dalam forum tersebut.

Menurut pernyataan resmi, konferensi ini bertujuan meninjau krisis Rohingya serta bertukar perspektif mengenai situasi di lapangan. Forum juga diharapkan menghasilkan rencana komprehensif, inovatif, konkret, dan berjangka waktu untuk resolusi yang berkelanjutan.

Prioritas utama pembahasan adalah memastikan pemulangan Muslim Rohingya ke Myanmar secara sukarela, aman, dan bermartabat.[]

Baca Juga: Mengaku Salah, Netanyahu Minta Maaf ke Qatar soal Serangan Doha

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda