New York, MINA – Israel membunuh sedikitnya 196 pekerja bantuan kemanusiaan di Gaza sejak Oktober, menurut PBB.
Hal itu menggambarkan wilayah Palestina yang diblokade sebagai “salah satu tempat paling berbahaya dan sulit untuk bekerja” sebagai pekerja bantuan kemanusiaan.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric pada konferensi pers menegaskan kembali, semua serangan terhadap petugas kesehatan dan militerisasi rumah sakit “tidak dapat diterima.”
Dia menekankan bahwa rumah sakit perlu dilindungi agar warga sipil dapat menerima bantuan penyelamatan jiwa yang mungkin mereka perlukan. Daily Sabah melaporkan.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Mengulangi seruan mendesak PBB untuk segera melakukan gencatan senjata, Dujarric mengatakan, Koordinator Senior Kemanusiaan dan Rekonstruksi PBB untuk Gaza, Sigrid Kaag, bertemu dengan pekerja dari World Central Kitchen (WCK) di Gaza satu hari sebelum mereka dibunuh oleh serangan udara Israel. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)