![Sekjen <a href=](http://mirajnews.com/id/wp-content/uploads/sites/3/2015/04/HASSAN-ROUHANI-300x168.jpg)
PBB
Ban Ki-moon (kanan) dan Presiden Iran Hassan Rouhani. (Foto: Dok. ARA News)" width="300" height="168" /> Sekjen PBB Ban Ki-moon (kanan) dan Presiden Iran Hassan Rouhani. (Foto: Dok. ARA News)Jenewa, 27 Jumadil Akhir 1436/16 April 2015 (MINA) – Menurut sumber PBB di Jenewa, Swiss, Selasa (14/4), Iran diharapkan terlibat dalam pembicaraan berikutnya tentang damai Suriah, karena peran pentingnya mendukung rezim Presiden Bashar Al-Assad dalam konflik.
Iran yang merupakan sekutu utama Assad belum diundang di dua putaran pertama pembicaraan damai Suriah di Jenewa, padahal pemerintah Teheran terus-menerus memberikan rezim bantuan militer dalam memerangi faksi oposisi, ARA News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Para pejabat PBB mengatakan, utusan khusus untuk Suriah, Staffan de Mistura, berencana mengadakan babak baru pembicaraan damai antara rezim dan oposisi untuk menemukan solusi krisis empat tahun di negara itu, di mana korban jiwa lebih dari 215.000 orang sejauh ini.
Juru bicara resmi PBB Stephane Dujarric mengatakan dalam sebuah pernyataan, Mistura akan melanjutkan pembicaraan pada Mei mendatang.
Baca Juga: Netanyahu Tiba di AS untuk Bertemu dengan Trump
Beberapa hari lalu, pembicaraan damai antara wakil-wakil dari pemerintah Suriah dan oposisi di Moskow, Rusia, berakhir tanpa ada tanda-tanda kemajuan untuk mengakhiri konflik.
Pertemuan kedua tahun ini gagal karena pertentangan antara delegasi oposisi serta adanya boikot dari oposisi utama, Koalisi Nasional Suriah, kelompok dukungan Barat yang berbasis di Istanbul, Turki. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’