Jenewa, MINA – Badan pengungsi PBB (UNHCR) memperingatkan komunitas kemanusiaan tentang bahaya kekerasan terhadap penduduk sipil Republik Demokratik Kongo yang mengungsi dari provinsi Kasai.
“Menyampaikan bantuan dan perlindungan kepada orang-orang yang kehilangan tempat tinggal adalah tantangan besar, mengingat luas wilayahnya – provinsi Kasai kira-kira seukuran Jerman – tapi memiliki kondisi jalan yang sulit dan tidak memiliki keamanan,” kata William Spindler, Juru Bicara UNHCR pada konferensi pers di Jenewa, Jumat (14/7).
Menurut badan pengungsi ini, sudah 1,3 juta orang yang mengungsi dari Kasai. Demikian situs resmi PBB memberitakan yang dikutip MINA.
Konflik di wilayah Kasai dimulai pada akhir 2016 antara pemimpin tradisional setempat – Kamuina Nsapu – dengan otoritas negara. Konflik terus berkembang, kelompok bersenjata bermunculan dan melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang parah terhadap warga sipil.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Spindler mencatat bahwa selama misi baru-baru ini ke dua provinsi yang berbatasan dengan wilayah konflik utama, Kwilu dan Lualaba, tim UNHCR bertemu dengan beberapa pengungsi baru yang sangat rentan.
“Banyak yang mengatakan bahwa mereka menghabiskan waktu berpekan-pekan melarikan diri melalui hutan lebat tanpa makanan, minum air putih, obat-obatan atau pakaian. Mereka melihat orang-orang meninggal dalam perjalanan, termasuk wanita dan anak-anak,” katanya.
Dia juga memperingatkan bahwa risiko pelecehan dan eksploitasi seksual membuat situasi sangat mengkhawatirkan. Banyak wanita dan anak perempuan melarikan diri sendirian. Sejumlah anak di bawah umur pergi dengan tidak didampingi oleh keluarga.
Mayoritas pengungsi tersebut diakomodasi oleh masyarakat tuan rumah, walaupun sumber dayanya terbatas.
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu
Bekerja sama dengan mitra lokal, UNHCR memperkuat dengan distribusi lebih dari 267.000 makanan panas setiap hari di lima provinsi yang terkena dampak pengungsi, yaitu Kasai, Kasai Tengah, Kwango, Kwilu dan Lualaba.
Distribusi barang-barang rumah tangga penting untuk gelombang pertama kepada sekitar 20.000 orang rentan di provinsi Lualaba, akan dimulai dalam beberapa hari mendatang. (T/RI-1/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Israel Dukung Gencatan Senjata dengan Lebanon