New York, MINA – Sudan yang dilanda konflik berada di ambang “perang saudara skala penuh” yang dapat mengguncang seluruh wilayah, demikian PBB memperingatkan, Ahad (9/7), setelah serangan udara di daerah permukiman menewaskan 22 warga sipil.
Kementerian Kesehatan melaporkan, “22 orang tewas dan sejumlah besar yang terluka di antaranya warga sipil” dari serangan udara Sabtu (8/7) di kota kembar Khartoum, Omdurman, di distrik Dar al-Salam. The New Arab melaporkan.
Setelah hampir tiga bulan perang antara para jenderal saingan Sudan, serangan udara tersebut adalah yang terbaru yang memicu kemarahan.
Sekitar 3.000 orang telah tewas dalam konflik tersebut, sementara para penyintas telah melaporkan gelombang kekerasan seksual, dan para saksi telah berbicara tentang pembunuhan yang ditargetkan berdasarkan etnis. Telah terjadi penjarahan yang meluas, dan PBB memperingatkan kemungkinan terjadi kejahatan terhadap kemanusiaan di wilayah barat Darfur.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Sebuah video yang diunggah oleh Kementerian Kesehatan di Facebook menunjukkan tubuh yang terpotong-potong tergeletak di tanah setelah serangan udara.
Paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF), yang memerangi tentara reguler, mengklaim “serangan udara” itu menewaskan 31 orang.
Saksi melaporkan bahwa ada lebih banyak serangan udara hari Ahad (9/7) di dekat istana presiden di Khartoum dan Omdurman, serta bentrokan senapan mesin dan tembakan artileri di selatan kota.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk serangan udara di Omdurman, yang katanya “dilaporkan menewaskan sedikitnya 22 orang” dan melukai puluhan lainnya, kata wakil juru bicaranya Farhan Haq. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rusia Serang Ukraina Pakai Rudal Korea Utara