New York, 28 Dzulqa’dah 1436/12 September 2015 (MINA) – Seorang pejabat PBB mengumumkan kelompok Islamic State (ISIS) telah jelas memproduksi dan menggunakan senjata bahan kimia.
Di tengah penyelidikan terus menerus terhadap serangan senjata kimia ISIS, menurut sumber PBB itu, kelompok tersebut setidaknya sudah empat kali memakai bahan kimia dalam serangannya terhadap pasukan Kurdi di Suriah dan Irak.
Beberapa laporan dari pasukan Kurdi yang memerangi ISIS, menunjukkan kelompok pimpinan Abu Bakr Al-Baghdadi itu menggunakan senjata kimia selama beberapa bulan terakhir, memicu penyelidikan dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) dan PBB.
Pejabat PBB yang tidak disebutkan namanya tersebut mengatakan kepada BBC, setidaknya empat serangan ISIS menggunakan agen bubuk mustard yang telah didokumentasikan di kedua sisi perbatasan Suriah-Irak.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Kami menilai mereka memiliki senjata kimia aktif, sel kecil mereka sedang bekerja untuk mencoba dan mendapatkan yang lebih baik,” katanya, ARA News melaporkan.
Aktivis menduga, ISIS kemungkinan besar menggunakan stok yang ditemukan di Suriah dan Irak, setelah mengambil alih wilayah luas di kedua negara.
Pada Juni, anggota ISIS dilaporkan menggunakan senjata kimia selama serangan terhadap markas pasukan Kurdi dari Unit Perlindungan Rakyat (YPG) di provinsi Hasakah.
Kepemimpinan YPG mengatakan dalam sebuah pernyataan, ISIS menggunakan senjata kimia terhadap posisi satuan Kurdi serta terhadap warga sipil di lingkungan Salihiya di Hasakah. (T/P001/P4)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata