Amman, MINA – Pelapor khusus PBB untuk situasi di Palestina pada hari Jumat mengangkat kekhawatiran tentang kurangnya akuntabilitas hak asasi manusia di Palestina dan mengatakan Israel bertekad melakukan aneksasi teritorial lebih lanjut.
Hal itu Michael Lynk sampaikan di Amman, Yordania setelah kunjungannya selama sepekan, di mana ia berkumpul dengan organisasi hak asasi manusia Palestina dan Israel karena ia ditolak masuk ke Palestina oleh otoritas Israel, Anadolu Agency melaporkan.
Dia menambahkan, penolakan Israel untuk masuk itu bertentangan dengan kewajiban Israel sebagai anggota PBB.
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menyatakan dalam banyak kesempatan bahwa permukiman Israel ilegal, aneksasinya atas Yerusalem Timur adalah melanggar hukum, dan pelanggarannya terhadap hak asasi manusia Palestina melanggar perjanjian internasional.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Sekarang adalah waktunya bagi komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban Israel sepenuhnya atas tindakannya, dan untuk menentukan apakah peran Israel sebagai kekuatan pendudukan telah melewati garis merah terang menjadi ilegal,” ujarnya.
Setiap Jumat, warga Palestina di seluruh demonstrasi panggung Tepi Barat yang diduduki Israel memprotes kebijakan Israel selama puluhan tahun, yang membangun permukiman khusus Yahudi di tanah Palestina yang disita.
Menurut perkiraan, 640.000 pemukim Yahudi saat ini tinggal di 196 permukiman ilegal yang berbeda (dibangun dengan persetujuan pemerintah Israel) dan lebih dari 200 pos permukiman (dibangun tanpa persetujuan) di seluruh Tepi Barat.
Hukum internasional menganggap Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, sebagai “wilayah pendudukan” dan menganggap semua kegiatan pembangunan permukiman Yahudi di sana ilegal.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Sejak protes anti-pendudukan dimulai di Gaza lebih dari satu tahun yang lalu, puluhan pengunjuk rasa telah tewas – dan ribuan lainnya terluka oleh pasukan Israel yang dikerahkan di dekat zona penyangga. (T/Ast/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon