Gaza, 5 Ramadhan 1436/23 Juni 2015 (MINA) – Lembaga Independen PBB di Jalur Gaza pada Senin (22/6) kemarin melakukan penyelidikan terkait agresi Israel ke Gaza selama 52 hari tahun lalu.
Dari penyelidikan itu, PBB memastikan pasukan Israel telah melanggar HAM di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
“Israel harus memutus track record menyedihkan, dan harus meminta pertanggungjawaban dari pelaku yang bersalah,” kata Komisi Independen Penyelidikan PBB di Jalur Gaza dalam sebuah pernyataannya, demikian World Bulletin yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
Laporan ini mencatat, ada peningkatan besar dalam hal kontak senjata selama konflik pada 2014 lalu, dengan lebih dari 6 ribu serangan udara yang dilakukan oleh tentara Israel dan sekitar 50 ribu tank dan artileri dikerahkan. Kelompok bersenjata Palestina juga dilaporkan menembakkan sekitar 4.881 roket dan mortir terhadap Israel antara Juli dan Agustus 2014 lalu.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
“Dalam operasi 51 hari, 1.462 warga sipil Palestina meninggal, sepertiga dari mereka adalah anak-anak,” kata laporan itu menambahkan. Sementara di pihak Israel, enam warga sipil tewas.
Fakta ini menjadi sorotan utama karena ratusan warga sipil Palestina tewas di rumah mereka sendiri, terutama perempuan dan anak-anak selama serangan udara yang dilakukan Israel, yang juga merusak bangunan menjadi tumpukan debu dan puing-puing dalam hitungan detik.
“Fakta bahwa Israel tidak merevisi prakteknya dari serangan udara, bahkan setelah efek mengerikan terhadap warga sipil menjadi jelas. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah ini adalah bagian dari kebijakan yang lebih luas yang setidaknya secara diam-diam disetujui pada tingkat tertinggi pemerintahan,” kata laporan itu.
Laporan itu menambahkan, komisi menyuarakan keprihatinannya atas penggunaan senjata pemusnah oleh Israel. “Meskipun tidak ilegal, penggunaannya di daerah padat penduduk sangat mungkin untuk membunuh pejuang dan warga sipil tanpa pandang bulu.”
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Lebih lanjut, laporan itu juga menyoroti, ratusan orang meninggal dan ribuan rumah hancur atau rusak selama serangan darat Israel ke Gaza yang dimulai pada pertengahan Juli 2014 lalu. “Ada ledakan sekitar setiap 10 detik,” kata laporan itu yang mengutip seorang saksi di kota Rafah.
Laporan itu mengatakan komisi telah mengumpulkan informasi penting yang menunjuk adanya kejahatan perang dari Israel, dan menyatakan keprihatinan atas keputusan Israel untuk menutup investigasi kriminal ke dalam kasus pembunuhan empat anak di pantai Gaza pada 16 Juli 2014 lalu.
Sementara itu, Faksi Palestina, Hamas menyambut baik laporan komisi PBB yang menyoroti pelanggaran HAM berat Israel di Jalur Gaza.
“Kecaman yang amat jelas dalam laporan PBB akan menyeret pejabat pemerintah Israel ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC), dan pengadilan internasional lainnya yang ditugaskan untuk mengadili mereka yang melakukan kejahatan terhadap rakyat kami,” kata Hamas dalam pers rilisnya.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Sementara Gedung Putih melalui juru bicaranya mendukung Israel “hak untuk membela diri”.
“Pada saat yang sama, kami menyatakan keprihatinan yang mendalam tentang warga sipil di Gaza yang dalam bahaya. Dan kami mendesak semua pihak untuk melakukan segala yang mereka bisa untuk melindungi warga sipil tak berdosa yang pada dasarnya terperangkap dalam baku tembak konflik ini,” kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest.
“Kami akan menunggu hasil lebih lanjut dari pemerintah Israel mengenai hal tertentu,” tambahnya. (T/P011/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah