Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB: Israel telah Mengubah Dua Pertiga Wilayah Gaza Jadi Zona Terlarang

sri astuti Editor : Ali Farkhan Tsani - 32 detik yang lalu

32 detik yang lalu

0 Views

Kondisi Kota Gaza yang mengalami kehancuran pasca serangan genosida Zionis Israel.(Foto: Arabi21)

Gaza, MINA -Israel kini telah membatasi akses warga Palestina ke sekitar dua pertiga wilayah Gaza, baik dengan mendeklarasikan wilayah yang luas sebagai zona terlarang atau mengeluarkan perintah pemindahan paksa, menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).

Di antara wilayah terlarang tersebut terdapat sebagian besar wilayah selatan Rafah, tempat militer Israel mengeluarkan perintah pemindahan paksa pada tanggal 31 Maret, yang menyatakan bahwa mereka akan kembali “bertempur dengan kekuatan besar”. Aljazeera melaporkan, Jumat (4/4).

Pembatasan tersebut juga mencakup sebagian wilayah Kota Gaza, tempat pasukan Israel melancarkan serangan darat baru pada Jumat pagi untuk memperluas “zona keamanan” mereka.

Eskalasi ini telah memicu salah satu pemindahan paksa massal terbesar dalam genosida tersebut, yang mendorong ratusan ribu warga Palestina, yang telah mengungsi beberapa kali untuk melarikan diri lagi.

Baca Juga: Hamas Kecam Keputusan Hungaria Keluar dari ICC

Serangan militer ini menyusul ancaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengintensifkan serangan guna menekan Hamas agar memberikan konsesi lebih lanjut.

“Kami sekarang membagi Jalur Gaza dan kami meningkatkan tekanan selangkah demi selangkah sehingga mereka akan menyerahkan sandera kami,” kata Netanyahu dalam pesan video pada hari Rabu.

Pada hari Jumat, pasukan Israel melanjutkan serangan udara yang menghancurkan, menewaskan sedikitnya 30 orang sejak fajar, menurut sumber medis setempat dan badan pertahanan sipil Gaza. Ini menyusul pemboman hebat pada hari Kamis yang menewaskan 112 orang, banyak dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Israel kembali menyerang Gaza pada 18 Maret, menghancurkan gencatan senjata selama dua bulan setelah perundingan dengan Hamas gagal mengenai tahap selanjutnya dari perjanjian tersebut.

Baca Juga: Aljazair: Israel Lakukan Hukuman Kolektif dan Kejahatan Perang di Gaza

Netanyahu ingin Hamas membebaskan 59 tawanan Israel yang tersisa dengan imbalan tahanan Palestina dan bantuan, tetapi tanpa Israel berkomitmen untuk mengakhiri perang atau menarik pasukan. Untuk kesepakatan gencatan senjata terakhir, Netanyahu bersikeras Hamas harus melucuti senjata, tuntutan yang disebut kelompok itu sebagai “garis merah” dan secara terbuka mendukung rencana Israel untuk merebut kendali keamanan Gaza dan mengusir warga Palestina.

Hamas menyerukan agar kembali ke kerangka gencatan senjata tiga tahap yang disepakati sebelumnya, dan telah menawarkan untuk membebaskan semua tawanan sekaligus dengan imbalan gencatan senjata permanen. []

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: UNRWA: Israel Gunakan Makanan dan Bantuan Kemanusiaan sebagai Senjata

Rekomendasi untuk Anda