PBB, 17 Muharram 147/31 Oktober 2015 (MINA) – Kepala urusan iklim PBB mengatakan, Jumat, janji berbagai pemerintah untuk mengurangi emisi menjelang konferensi global pada Desember mendatang menuju tercapainya tujuan perubahan iklim internasional merupakan langkah yang baik, tetapi itu tidak cukup.
Menurut penilaian PBB, rencana yang diajukan 146 negara untuk konferensi iklim di Paris dapat mengurangi emisi global rata-rata per kapita gas rumah kaca hingga 8 persen pada 2025 dan 9 persen pada 2030 dibandingkan dengan tingkat tahun 1990, Mi’raj Islamic News Agency (MINA) mengutip SPA melaporkaan.
Kantor Kepala Iklim PBB, Christiana Figuere, tidak secara langsung menilai dampak janji-janji itu pada tujuan agar kenaikan suhu global tetap berada di bawah 2 derajat Celsius pada akhir abad ini dibandingkan dengan tingkat pra-industri.
Namun, Figueres menunjuk penilaian Badan Energi Internasional bahwa janji mereka akan menghasilkan peningkatan 2,7 derajat, dibandingkan dengan 4 sampai 5 derajat dengan tidak ada tindakan.
Baca Juga: Trump Usulkan Perdamaian Rusia-Ukraina, Tapi Syaratnya Bikin Kyiv Ragu
Itu langkah sangat baik sebenarnya dan luar biasa, tetapi tidak cukup, ujar Figueres kepada wartawan.
“Banyak negara menjadi begitu konservatif atas apa yang telah mereka ajukan ke meja perundingan, dan itu sangat dimengerti karena mereka tidak ingin mengekspos diri secara dini dan internasional. Kita mungkin mendapatkan lebih banyak pandangan dari beberapa sudut dan sedikit dari sudut lainnya.
Konferensi Paris akan menjadi ujian penting bagi proses diplomatik, yang gagal untuk mencapai kesepakatan yang kuat enam tahun belakangan ini di Kopenhagen.
Figueres merasa yakin pengulangan tersebut tidak akan terjadi.
Baca Juga: Aktivis Bentangkan Bendera Palestina Saat Sidang Parlemen Jerman, Protes Kebijakan Gaza
Akan ada kesepakatan karena, dari sudut panang saya, saya hanya melihat semakin meningkatnya kemauan politik dari semua
pihak, katanya. (T/R07/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menlu Sugiono Tegaskan Gencatan Senjata Permanen di Gaza Sebagai Jalan Pemulihan Kemanusiaan

















Mina Indonesia
Mina Arabic