Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB Kecam Israel Larang Tenda Masuk Gaza

Widi Kusnadi Editor : Bahron Ans. - 35 detik yang lalu

35 detik yang lalu

0 Views

Anak-anak Gaza di tenda pengungsian saat musim dingin. (Foto: Anadolu)

Jenewa, MINA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam langkah Israel yang selama lima bulan terakhir yang melarang masuknya tenda ke Jalur Gaza, meski situasi pengungsian massal terus memburuk. Larangan itu membuat ratusan ribu warga sipil semakin rentan tanpa tempat berteduh, demikian dilaporkan Arab News, Rabu (20/8).

Juru bicara Badan Kemanusiaan PBB (OCHA), Jens Laerke, menjelaskan lebih dari 700.000 orang terpaksa mengungsi atau kembali mengungsi dalam periode tersebut. Banyak di antaranya kehilangan tenda yang sebelumnya pernah diberikan karena harus berpindah tempat dengan tergesa-gesa.

“Mereka mungkin pernah diberi sebuah tenda, lalu mereka kembali diungsikan dan tidak punya kemungkinan untuk membawa tenda itu bersama mereka,” kata Laerke dalam jumpa pers di Jenewa.

Israel beralasan bahwa tenda dikategorikan sebagai barang “berpenggunaan ganda” karena tiang tenda dianggap bisa dimanfaatkan untuk tujuan militer. Namun Laerke menegaskan, alasan tersebut justru memperlihatkan birokrasi berlapis yang menghambat masuknya bantuan penting, alih-alih mempermudahnya.

Baca Juga: Delegasi AWG Bertolak ke Malaysia Ikuti Sumud Nusantara Menembus Blokade Gaza

Awal Agustus, Israel juga mengumumkan rencana pengambilalihan Kota Gaza dan kembali mengeluarkan perintah pengungsian massal pada Sabtu (16/8).

Namun hingga kini, tenda tetap tidak diizinkan masuk. Kantor Hak Asasi Manusia PBB memperingatkan bahwa kebijakan itu membawa risiko besar bagi warga sipil, mulai dari gelombang pengungsian baru, peningkatan korban jiwa, hingga penderitaan yang semakin parah.

Juru bicara PBB, Thameen Al-Kheetan, menambahkan, bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk Israel sangat minim, jauh dari cukup untuk mencegah kelaparan massal.

“Jumlah yang masuk terlalu sedikit untuk menutupi kebutuhan dasar warga Gaza,” ujarnya.

Baca Juga: Mesir Bantah Klaim Media Israel tentang Pengalihan Senjata Hamas

Sejak agresi Israel terbaru pada Oktober 2023, lebih dari dua juta penduduk Gaza hidup dalam kondisi krisis kemanusiaan. PBB dan lembaga kemanusiaan internasional berulang kali memperingatkan risiko kelaparan, wabah penyakit, dan kehancuran infrastruktur sipil akibat blokade ketat Israel yang membatasi pasokan makanan, obat-obatan, dan perlengkapan darurat.

Masyarakat internasional, termasuk sejumlah negara anggota PBB terus mendesak Israel membuka akses penuh bantuan kemanusiaan sesuai hukum humaniter internasional.

Namun hingga kini, Israel tetap membatasi masuknya barang-barang penting yang sangat dibutuhkan pengungsi Gaza. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Rusia Terus Gempur Ukraina di Tengah Upaya Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda

Eropa
Palestina
Palestina
Palestina
Eropa