New York, 3 Dzulhijjah 1436/17 September 2015 (MINA) – Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengecam Pemerintah Hungaria dalam menangani migran yang menurutnya tidak dapat diterima.
Pada Rabu (16/9), polisi Hungaria menembakkan gas air mata dan meriam air kepada para pencari suaka di perbatasan Hungaria-Serbia.
“Saya terkejut melihat bagaimana para pengungsi dan migran diperlakukan. Ini tidak dapat diterima,” kata Ban dalam konferensi pers menanggapi pertanyaan tentang bentrokan perbatasan itu, ARA News melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sekjen PBB menekankan mereka adalah orang-orang yang melarikan diri dari perang dan penganiayaan. “Kita harus menunjukkan kepada mereka tangan peduli,” ujar Ban. “Mereka harus diperlakukan dengan martabat manusia,” tambahnya.
Baca Juga: Serikat Pekerja di Pelabuhan Swedia Ancam Blokade Peralatan Militer dari atau Menuju Israel
Polisi Hungaria bentrok selama berjam-jam dengan ratusan migran setelah pemerintah menyegel perbatasan selatan dengan Serbia, salah satu titik masuk terbesar menuju Uni Eropa.
Polisi menembakkan setidaknya 20 granat gas air mata ketika kerumunan migran meneriakkan slogan-slogan dalam bahasa Arab dengan mengepal tinju mereka di udara.
Anak-anak menangis terkena efek gas air mata dan beberapa ambulans dikirim ke perbatasan. “Ini bukan kejahatan untuk mereka yang menyeberangi perbatasan,” kata Kepala Badan Pengungsi PBB Antonio Guterres.
Guterres menuntut pemerintah Hungaria “menjamin akses tanpa hambatan bagi orang-orang yang membutuhkan perlindungan seiring dengan kewajiban hukum dan moral”. (T/P001/R05)
Baca Juga: Jenderal Israel Terancam Ditangkap karena Perlakukan Warga Palestina Seperti Binatang
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ukraina Tangkap Tentara Korea Utara di Perbatasan