Jenewa, MINA – Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese mengatakan, diamnya komunitas internasional terhadap kejahatan Israel pada warga Palestina telah memungkinkan rezim pendudukan melakukan genosida di Gaza.
Dia menyamakan situasi di Jalur Gaza yang diblokade dengan pembantaian di belahan dunia lain, seperti Srebrenica dan Rwanda.
“Jika dilihat lebih dekat, hal ini tidak jauh berbeda dengan pembantaian warga sipil lainnya. Genosida adalah sebuah proses, bukan tindakan tunggal. Hal ini harus dicegah, tetapi di Gaza – seperti di Srebrenica dan Rwanda sebelumnya – dunia membiarkannya terjadi,” kata Albanese di X, Senin (25/12). Press TV melaporkan.
Genosida Srebrenica terjadi pada bulan Juli 1995, ketika lebih dari 8.000 Muslim Bosnia dibunuh di dalam dan sekitar kota Srebrenica selama Perang Bosnia, sedangkan pembantaian di Rwanda terjadi pada tahun 1994 ketika hampir satu juta orang dibantai.
Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa
Komentar Albanese muncul sebagai tanggapan atas sebuah unggahan yang memuat siaran pers PBB mengenai pembunuhan tidak sah Israel di Kota Gaza, yang “meningkatkan kekhawatiran tentang kemungkinan dilakukannya kejahatan perang.”
Siaran pers PBB mengacu pada insiden yang terjadi pada 19 Desember, ketika pasukan Israel menyerbu sebuah bangunan di lingkungan al-Remal di Kota Gaza, di mana tiga keluarga terkait sedang berlindung. Tentara menembak dan membunuh 11 pria Palestina di depan anggota keluarganya. Mereka lalu memasukkan semua wanita dan anak-anak ke dalam sebuah ruangan dan melemparkan granat ke dalamnya. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, 7 Orang Syahid