Washington, MINA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan potensi pertempuran berskala penuh di provinsi Idlib, Suriah, dapat mengakibatkan bencana kemanusiaan terburuk di abad ke-21.
Wakil Sekretaris Jenderal dan Koordinator Bantuan Darurat PBB Mark Lowcock mengatakan, operasi apa pun dengan kekuatan militer penuh akan memberikan mimpi buruk bagi kemanusiaan seperti yang pernah disaksikan di Suriah.
“Saat ini, sekitar 1,5 juta orang tinggal di Idlib. Setengahnya adalah pengungsi dari daerah lain di Suriah,” kata Mark kepada Anadalu Agency dikutip MINA, Ahad (19/5).
Pada September lalu, Turki dan Rusia sepakat mengubah Idlib menjadi zona de-eskalasi di mana tindakan agresi secara tegas dilarang. Namun, Rezim Assad telah berkali-kali mengabaikan perjanjian dan terus-menerus menyerang zona de-eskalasi Idlib.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah dan sekutunya, Rusia, mengintensifkan serangan terhadap markas besar terakhir kelompok pemberontak.
Serangan itu mengancam timbulnya bencana kemanusiaan besar, di mana 180.000 warga sipil terpaksa meninggalkan rumah mereka dalam tiga pekan terakhir.
Menurut Lowcock, 180 orang tewas selama periode itu dan 80.000 lainnya terpaksa berlindung di ladang terbuka atau di bawah pohon.
“Terlepas dari peringatan yang kami berikan, ketakutan terburuk sekarang menjadi kenyataan,” kata Lowcock kepada Dewan Keamanan PBB. (T/R03/RI-1)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj News Agency (MINA)