New York, MINA – Pejabat tinggi PBB menyatakan kekhawatirannya atas serangan Israel yang menghantam sebuah gedung apartemen di Lebanon selatan, Jumat (25/10) yang menewaskan tiga wartawan dan beberapa luka-luka.
Serangan itu terjadi di Hasbaya, di luar wilayah operasi Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL), bangunan itu menampung beberapa jurnalis dan personel media lainnya. UN Geneva melaporkan.
“Ketika jurnalis yang dilindungi berdasarkan hukum humaniter internasional menjadi sasaran, maka hak fundamental kita untuk memperoleh kebebasan informasi dan berekspresi pun ikut terancam,” kata Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq dalam jumpa pers rutin di Markas Besar PBB di New York.
Jeanine Hennis-Plasschaert, Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon, dan Imran Riza, Koordinator Kemanusiaan di negara tersebut, juga menyuarakan keprihatinan.
Baca Juga: Trump Ancam Keras Jika Sandera Israel Tak Dibebaskan Sebelum Pelantikannya
“Semua pihak yang berkonflik harus menjunjung tinggi kewajiban mereka berdasarkan hukum humaniter internasional,” imbuh Haq.
Israel telah membunuh 12 jurnalis di Lebanon sejak pertempuran pada 8 Oktober 2023.[An]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Aksi Protes anti-Pemerintah meletus di Provinsi Suwayda, Suriah