Tripoli, MINA – Menurut laporan PBB yang bocor, kontraktor militer swasta rusia&submit=Search">Rusia Wagner Group telah mengerahkan sekitar 1.200 tentara bayaran ke Libya, memperkuat pasukan pemberontak di wilayah timur pimpinan Jenderal Khalifa Haftar, Al Jazeera melaporkan.
Mereka telah diidentifikasi menggunakan peralatan yang biasanya disediakan untuk angkatan bersenjata Rusia.
Pemantau PBB mengidentifikasi terjadi lebih dari dua lusin penerbangan antara Rusia dan Libya timur dari Agustus 2018 hingga Agustus 2019 dengan pesawat sipil, “terkait erat atau dimiliki oleh” Grup Wagner atau perusahaan terkait.
Mahmoud Abdelwahed dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Tripoli pada Ahad (24/5), mengatakan, keunggulan langsung Haftar dalam serangan di ibu kota Tripoli setahun yang lalu telah dikaitkan dengan kecakapan pertempuran para kontraktor militer dari Grup Wagner.
Baca Juga: Sejumlah Aktivis Panjat Gerbang Brandenburg, Protes Keterlibatan Jerman dalam Genosida di Gaza
“Kami tidak tahu mengapa mereka pergi pada saat genting ini karena Haftar kalah di lapangan. Penarikan (pejuang) Rusia dapat memiliki konsekuensi besar bagi pasukan Haftar,” katanya.
Wali Kota Bani Walid, Salem Alaywan, sebelumnya mengatakan, pejuang Rusia yang bersekutu dengan Tentara Nasional Libya (LNA) pimpinan Haftar mundur dengan peralatan berat mereka dari Tripoli ke bandara Bani Walid, sekitar 150 km (93 mil) tenggara Ibu Kota.
Juru Bicara LNA Ahmed Mismari membantah ada orang asing yang bertempur bersama pasukannya.
Namun, kehadiran Rusia telah banyak didokumentasikan oleh para diplomat dan jurnalis. Gambar yang konon menunjukkan orang Rusia, beberapa duduk di truk, di Bani Walid diposting di media sosial. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Bebas setelah 20 Hari di Penjara
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Cabut Sanksi Presiden Suriah, Uni Eropa Siap Menyusul
















Mina Indonesia
Mina Arabic