Stockholm, MINA – Perwakilan Tinggi Aliansi Peradaban PBB (UNAOC) Moratinos dengan tegas mengutuk tindakan keji pembakaran Al Quran oleh ekstremis sayap kanan Swedia-Denmark.
“Hal itu tidak menghormati dan menghina penganut Islam dan tidak boleh digabungkan dengan kebebasan berekspresi,” tegasnya dalam sebuah pernyataan. Anadolu Agency melaporkan, Senin (23/1).
Pernyataan Moratinos itu muncul setelah Rasmus Paludan, pemimpin Partai Stram Kurs (Garis Keras), di bawah perlindungan polisi dan seizin pemerintah, membakar mushaf Al-Qur’an di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm pada Sabtu, yang memicu kemarahan luas dari dunia Arab dan Islam.
Mengingat Resolusi Majelis Umum PBB A/Res/75/258 tanggal 26 Januari 2021, Moratinos menegaskan kembali bahwa pelaksanaan kebebasan berekspresi memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai dengan pasal 19 Kovenan Internasional tentang Sipil dan Hak Politik.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Moratinos mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam atas peningkatan kasus diskriminasi, intoleransi, dan kekerasan secara keseluruhan, yang ditujukan kepada anggota dari banyak agama dan komunitas lain di berbagai belahan dunia.
Selain itu, termasuk kasus yang dimotivasi oleh Islamofobia, antisemitisme dan Kristenofobia dan prasangka terhadap orang-orang dari agama atau kepercayaan lain.
Ia menekankan pentingnya saling menghormati untuk membangun dan mempromosikan masyarakat yang adil, inklusif dan damai yang berakar pada hak asasi manusia dan martabat untuk semua. (T/Hju/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza