Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB KUTUK PEMBUNUHAN PENJAGA PERDAMAIAN CHAD DI MALI

Rudi Hendrik - Senin, 15 September 2014 - 18:48 WIB

Senin, 15 September 2014 - 18:48 WIB

779 Views

Kendaraan pasukan perdamaian PBB (Foto: AP)
Kendaraan <a href=

pasukan perdamaian PBB (Foto: AP)" width="300" height="200" /> Kendaraan pasukan perdamaian PBB (Foto: AP)

Bamako, 20 Dzulqa’dah 1435/15 September 2014 (MINA) – Seorang penjaga perdamaian PBB dari Chad tewas dan empat lainnya terluka ketika kendaraan mereka menabrak ranjau darat di Mali Utara, Ahad (14/9).

Pembunuhan itu membawa kecaman dari Sekjen PBB Ban Ki-moon dan beberapa anggota Dewan Keamanan lainnya.

“Kami kehilangan satu orang ketika kendaraan kami menabrak ranjau dekat Aguelhoc. Ada beberapa yang cedera,” kata seorang tentara Chad dari pasukan penjaga perdamaian MINUSMA kepada Modern Ghana yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Sebuah sumber militer Mali yang berbasis di utara kota utama Gao, menuduh militan aktif menggunakan ranjau darat sebagai taktik pertempuran.

Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20

“Serangan-serangan ini tidak akan mengubah penetapan PBB untuk mendukung rakyat Mali dalam mencari perdamaiannya,” kata Juru Bicara Ban Ki-moon.

Dalam pernyataan bulat, Dewan Keamanan PBB juga mengutuk serangan itu dan menyerukan investigasi.

“Para anggota Dewan Keamanan menyerukan kepada Pemerintah Mali untuk segera menyelidiki serangan ini dan membawa para pelaku ke pengadilan serta menekankan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas serangan itu harus bertanggung jawab,” tambahnya.

Dua pekan sebelumnya, empat penjaga perdamaian PBB dari Chad tewas ketika truk mereka diledakkan di wilayah gurun utara yang sama di dekat Kidal.

Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza   

Kelompok  Al-Qaeda dan militan MUJAO  menguasai sebagian besar gurun utara dari negara Afrika barat pada tahun 2012, termasuk tiga kota utama Kidal, Gao dan Timbuktu.

Mereka diusir dari kota-kota dan terpaksa kembali ke tempat persembunyian di gurun oleh intervensi militer Perancis dilancarkan pada Januari 2013, namun demikian serangan sporadis dari kelompok pejuang terus berlanjut. (T/P001/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa

Rekomendasi untuk Anda