Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB: Lebih dari 1.000 Warga Gaza Dibunuh Israel saat Cari Bantuan

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 34 detik yang lalu

34 detik yang lalu

0 Views

potret warga Gaza mengantri mendapatkan makanan (foto: X)

Gaza, MINA – Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa lebih dari 1.000 warga Palestina tewas ditembak oleh pasukan pendudukan Zionis Israel sejak Mei 2025 saat mereka berupaya mendapatkan bantuan makanan di Jalur Gaza yang terkepung.

Sebagian besar korban jatuh di dekat titik-titik distribusi bantuan yang dikelola oleh kontraktor asal Amerika Serikat, Gaza Humanitarian Foundation (GHF). Menurut laporan Gulf Today, Rabu (23/7), banyak dari korban tewas adalah warga sipil yang hanya berusaha bertahan hidup di tengah blokade dan kehancuran total infrastruktur sipil.

Laporan ini memperkuat kekhawatiran komunitas internasional akan memburuknya kondisi kemanusiaan di Gaza, khususnya sejak agresi militer Israel yang dimulai pada Oktober 2023. Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan Gaza mencatat lebih dari 59.000 korban jiwa, dengan lebih dari separuhnya adalah perempuan dan anak-anak.

Serangan udara terbaru Israel pada Selasa (22/7) dilaporkan menewaskan sedikitnya 25 warga sipil di berbagai wilayah Gaza. Kondisi di wilayah berpenduduk lebih dari dua juta jiwa itu terus memburuk, dengan kekacauan terjadi di sekitar titik distribusi bantuan akibat kelangkaan makanan dan runtuhnya sistem hukum dan keamanan.

Baca Juga: 111 Orang Meninggal Akibat Malnutrisi dan Kelaparan di Gaza, termasuk 81 Anak-Anak

PBB dan lembaga kemanusiaan internasional menganggap data dari Kementerian Kesehatan Gaza sebagai sumber paling kredibel sejauh ini. Meski begitu, pemerintah Israel menolak laporan tersebut dan mengklaim bahwa militer mereka hanya melepaskan tembakan peringatan.

Israel juga menuduh Hamas menyalahgunakan bantuan yang masuk, meski tanpa disertai bukti kuat, dan menuding lembaga-lembaga PBB gagal menyalurkan bantuan secara efektif.

Di sisi lain, GHF—kontraktor bantuan asal AS yang disebut-sebut mendapatkan dukungan Israel—menyebut laporan PBB sebagai “statistik yang salah dan dibesar-besarkan.” Namun laporan dari lapangan menunjukkan kenyataan sebaliknya.

Kelaparan Mengancam Nyawa Ribuan Warga

Baca Juga: Puluhan Truk Bantuan Tidak Diizinkan Masuk ke Gaza di Tengah Bencana Kalaparan

Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan, dalam beberapa hari terakhir, sedikitnya 101 warga Gaza, termasuk 80 anak-anak, meninggal dunia akibat kelaparan dan kekurangan gizi parah. Meskipun klaim ini belum dapat diverifikasi secara independen, pejabat PBB dan lembaga kemanusiaan telah mengonfirmasi bahwa kondisi untuk terjadinya bencana kelaparan sudah nyata.

Program Pangan Dunia (WFP) menyebut bahwa krisis kelaparan di Gaza telah mencapai “tingkat keputusasaan yang mencengangkan.” Direktur Darurat WFP, Ross Smith, pada Senin (21/7) menyatakan bahwa hampir 100.000 perempuan dan anak-anak mengalami malnutrisi akut berat, sementara sepertiga populasi Gaza tidak makan selama beberapa hari berturut-turut. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Hayom: Gencatan Senjata di Gaza Butuh Beberapa Hari Lagi

Rekomendasi untuk Anda