Jenewa, MINA – Serangan udara oleh pemerintah Suriah dan sekutunya di daerah kantong terakhir oposisi negara itu telah menewaskan lebih dari 100 warga sipil dalam 10 hari terakhir, menurut PBB.
Kepala HAM PBB Michelle Bachelet pada Jumat (26/7) mengatakan, operasi militer pemerintah Suriah selama tiga bulan telah membuat lebih dari 400.000 orang mengungsi dari Idlib yang sebagian besar daerahnya dikendalikan oleh oposisi.
Bachelet mengatakan, sebanyak 103 orang tewas akibat serangan udara baru-baru ini di sekolah, rumah sakit, pasar dan toko roti, termasuk sedikitnya 26 anak-anak. Ia menambahkan bahwa jumlah korban tewas telah dipenuhi dengan “ketidakpedulian internasional yang nyata”, demikian Al Jazeera melaporkan.
Sasaran serangan adalah “objek sipil”. Menurut Bachelet, sangat tidak mungkin warga sipil adalah target yang tidak disengaja, mengingat pola serangan yang terus-menerus.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Operasi pasukan pemerintah didukung oleh sekutunya, Rusia.
Pihak Presiden Bashar Al-Assad pada akhir April mengatakan, pihaknya menanggapi pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan oleh oposisi di Idlib.
David Swanson, juru bicara Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) PBB mengatakan pada Jumat, sejak itu “lebih dari 400.000 orang telah terlantar”. (T/RI-1/R06)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza