New York, MINA – PBB mengatakan pada Kamis (4/9) lebih dari 40 persen misi pengiriman bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza diblokir, dihambat atau ditolak oleh pendudukan Israel dalam sepekan terakhir, Anadolu melaporkan.
Mengutip Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan, pergerakan pasukan kemanusiaan terus tertunda dan terhambat.
“Pergerakan bantuan yang disetujui juga masih membutuhkan waktu berjam-jam untuk diselesaikan, dengan tim harus menunggu di jalan yang seringkali berbahaya, macet, atau tidak dapat dilalui,” ujarnya dalam konferensi pers.
Dari 27 Agustus hingga 2 September, terdapat 86 upaya untuk mengoordinasikan gerakan kemanusiaan dengan Israel di seluruh Gaza, dengan 50 di antaranya difasilitasi, atau sekitar 58%, kata Dujarric.
Baca Juga: Koalisi Palestina Umumkan Hari Aksi Global untuk Gaza pada 6 September
Lebih dari seperempatnya, yaitu 22 misi, awalnya disetujui tetapi kemudian terhambat di lapangan, sementara 5 gerakan ditolak dan 9 harus dibatalkan oleh penyelenggara karena alasan logistik, operasional, atau keamanan, tambahnya.
PBB mencatat misi yang difasilitasi meliputi pengiriman bahan bakar, rotasi staf, dan pengumpulan pasokan medis dan air.
“Pergerakan yang ditolak termasuk misi yang bertujuan untuk mengambil pasokan nutrisi, memeriksa tempat pembuangan sampah untuk memperluas operasi limbah padat, dan memperbaiki jalan untuk memastikan keamanan truk di sepanjang rute,” ujarnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Global Sumud Flotilla Tolak Ancaman Israel Cap Aktivis sebagai “Teroris”